Connect With Us

Spanduk Protes Warga "Kami Butuh JPO" Terpasang di Proyek Tol Serbaraja

Rachman Deniansyah | Senin, 13 Desember 2021 | 21:36

Spanduk berisikan protes para warga terpasang di sisi proyek pembangunan Tol Serpong-Balaraja (Serbaraja), tepatnya di wilayah Cilenggang, Serpong, Tangerang Selatan. (@TangerangNews / Rachman Deniansyah)

TANGERANGNEWS.com-Spanduk berisikan protes para warga terpasang di sisi proyek pembangunan Tol Serpong-Balaraja (Serbaraja), tepatnya di wilayah Cilenggang, Serpong, Tangerang Selatan. 

Spanduk tersebut berisikan keluhan warga yang merasa akses jalannya dirampas akibat adanya pembangunan proyek pemerintah tersebut. 

Jalur warga untuk bersekolah, kerja, hingga beribadah telah rata dengan pembangunan. Mereka harus memutar dan menempuh perjalanan hingga belasan menit. 

Sebagai solusinya, melalui spanduk itu warga meminta pihak kontraktor untuk dibuatkan jembatan penyeberangan orang (JPO) untuk menghubungkan dua lingkungan yang kini terpisah, yakni RT 02 RW 01 dan RT 3 RW 02.

Pada dua lingkungan yang berbeda tersebut terdapat sekolah dan musala. SMAN 12 Kota Tangsel dan musala satu-satunya berada di lingkungan RT 03 RW 02, sedangkan SDN 4 Cilenggang berada di lingkungan RT 02 RW 01. 

Terdapat dua spanduk yang terpasang. Masing bertuliskan "Mau sekolah, kerja susah. Kami hanya butuh JPO. Bukan yang lain. Kami sengsara", dan lainnya bertuliskan "Kami butuh JPO untuk aktivitas".

Pesan para warga tersebut dituangkan dalam spanduk, lantaran permohonannya itu belum juga direalisasikan. Padahal sudah disampaikan dalam rapat antara pihak kontraktor dan warga sebelumnya. 

"Spanduk ini hanya sebagai bentuk aspirasi. Kemarin kita sudah pengajuan surat ke kontraktor, dari warga juga sudah tanda tangan untuk pengajuan JPO. Jadi mudah-mudahan dengan adanya spanduk ini, dapat disetujui dan bisa secepatnya dibangun JPO," kata Ketua RT 02 RW 01 Kelurahan Cilenggang, Neni Prihartini saat di lokasi, Senin, 13 Desember 2021. 

Permintaan pembangunan JPO tersebut bukanlah tanpa dasar. Neni menyebut, selama proyek Tol Serbaraja itu berlangsung banyak warganya yang mengeluh terhadap akses jalan. 

Pasalnya, akses warga yang dahulu sangat mudah untuk dilalui, kini sudah tidak lagi. Keluhan itu dirasakan mulai dari warga yang hendak bekerja, anak yang ingin sekolah, bahkan hingga masyarakat yang ingin beribadah. 

Spanduk berisikan protes para warga terpasang di sisi proyek pembangunan Tol Serpong-Balaraja (Serbaraja), tepatnya di wilayah Cilenggang, Serpong, Tangerang Selatan.

"Yang dikeluhkan itu, ya warga ingin ada JPO buat akses menyeberang. Seperti untuk anak sekolah, akses untuk kita lalu lalang, kemudian untuk ke jalan raya, ke pasar, atau kemana gitu. Yang tadinya kita dekat aksesnya, sekarang harus memutar jauh, dampaknya berasa," ungkap Neni. 

Bahkan, kata Neni, untuk beribadah ke musala saja sulit. Sebab, tempat ibadah yang semula berada di lingkungannya, kini sudah dipindah. 

"Kasihan juga yang tidak punya kendaraan harus memutar jauh. Musala itu kan tadinya ada di RT 2, karena ada ini (pembangunan proyek) dibongkar jadi tergusur tol akhirnya pindah ke sebelah (sebrang). Jadi ya susah, apalagi hanya ada satu musala," tuturnya. 

Hal senda turut dikatakan Ketua Karang Taruna setempat, Imam Sopian, 40. "Ya dampaknya sekarang sih akses warga agak susah gitu. Biasanya dari rumah ke jalan Cilenggang 2, cuma bisa diakses 2-3 menit, sekarang harus memutar bisa 10-15 menit. Belum macetnya, segala macem," terang Imam, masih di lokasi yang sama. 

Selama ini untuk menjalani aktivitas sekolah ataupun bekerja, warga sekitar harus memutar melewati Jalan Raya Serpong, tepatnya melintasi Kantor Disdukcapil Tangsel. 

Hal itu menjadi keluhan tersendiri bagi warga sekitar. Selain jauh dan memakan waktu yang cukup lama, warga juga khawatir atas jalan yang licin. "Kalau lewat sana, PTP, apartemen lewat jalur Dukcapil itu lebih parah lagi. Apalagi kalau hujan, itu licin. Makanya banyak kecelakaan," terangnya. 

Mewakili aspirasi warga, tokoh pemuda Kelurahan Cilenggang ini berharap agar permohonan atas pembangunan JPO ini dapat segera direalisasikan.  "Jadi saya harap yang berkepentingan di sini yang urus proyek ini, ya mendengarkanlah aspirasi masyarakat,” ujarnya. 

Untuk JPO, tambah dia, terutama agar akses masyarakat mudah. Pihaknya pun berharap dibuatkan JPO secepatnya untuk masyarakat. “Kasihan sama anak sekolah, orang ke musala untuk ibadah, mau ke pasar, mau kerja, mau aktivitas apa gitu (susah)," pungkasnya.

WISATA
Pengunjung Ini Kaget Bayar Karcis Parkir Rp75 Ribu di Pantai Anyer Serang Banten

Pengunjung Ini Kaget Bayar Karcis Parkir Rp75 Ribu di Pantai Anyer Serang Banten

Kamis, 21 November 2024 | 07:57

Seorang pengunjung terkejut saat harus membayar karcis parkir sebesar Rp75 ribu ketika tengah berwisata di objek wisata pantai di Serang, Banten.

TOKOH
Profil Marselino Ferdinan Si Pencetak Gol Kemenangan Timnas Indonesia vs Arab Saudi

Profil Marselino Ferdinan Si Pencetak Gol Kemenangan Timnas Indonesia vs Arab Saudi

Rabu, 20 November 2024 | 10:35

Sosok pemain muda Marselino Ferdinan menjadi sorotan setelah mencetak dua gol kemenangan bagi Timnas Indonesia dalam laga Kualifikasi Piala Dunia 2026 melawan Arab Saudi pada 19 November 2024, di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK).

AYO! TANGERANG CERDAS
Belum Banyak yang Tahu, Dua Kegiatan Ini Bikin Anak Jadi Cerdas

Belum Banyak yang Tahu, Dua Kegiatan Ini Bikin Anak Jadi Cerdas

Senin, 11 November 2024 | 15:03

Baru-baru ini, Penelitian dari para ahli saraf di Universitas Eastern Finlandia mengungkapkan pentingnya dua aktivitas yang dapat mengoptimalkan kecerdasan anak.

""Kekuatan dan perkembangan datang hanya dari usaha dan perjuangan yang terus menerus""

Napoleon Hill