TANGERANGNEWS.com–DPD Asosiasi Guru Pendidikan Agama Islam Indonesia (AGPAII) Kota Tangerang Selatan (Tangsel), Banten menyalurkan bantuan untuk warga di Kota Serang, Kamis 10 Maret 2022, yang menjadi korban banjir beberapa waktu lalu.
Hadir dalam kegiatan tersebut Sekretaris DPW AGPAII Banten Mustakim, Ketua DPD AGPAII Tangsel Budi Mulia, Ketua DPD Kota Serang Tolhah, dan beberapa orang pengurus dari DPD AGPAII Kota Tangerang dan Cilegon yang juga menyalurkan bantuan untuk meringankan penderitaan warga terdampak banjir.
Mengusung tema “AGPAII Tangsel Peduli dan Berbagi 10.000 untuk Senyum Mereka” sejak sepekan sebelumnya pengurus DPD AGPAII Tangsel membuka dompet sumbangan dari para guru PAI.
Tercatat puluhan guru turut menyumbang dan beberapa sekolah menggalang dana untuk disumbangkan, sehingga berhasil mengumpulkan dana sekitar Rp12 juta. Selanjutnya bantuan diberikan dalam bentuk bantuan langsung tunai dan beberapa paket sembako.
Saat keberangkatan, pengurus DPD AGPAII Tangsel dilepas oleh Kepala Dinas Pendidikan Tangsel, Deden Deni. Penyaluran sumbangan berupa bantuan langsung tunai dipusatkan di Magersari dan Angsoka. Sedangkan untuk daerah Neglasari ditransfer ke rekening posko bantuan.
Dalam sambutannya saat penyerahan, Budi Mulia menyampaikan rasa simpati dari guru-guru PAI di Tangsel atas musibah yang menimpa waga Serang. Pada saat yang sama, PGRI Kecamatan Serpong juga menyampaikan bantuan, sehingga tampak dua organisasi guru ini bersama-sama membantu warga yang terampak banjir.
Di antara warga yang menjadi korban banjir terdapat seorang guru PAI, yakni Asliyah yang sehari-hari mengajar di SDN Unyur Kota Serang. Ia mengaku terharu atas kepedulian teman-teman sejawatnya yang memberikan bantuan.
Sebelumnya, Kota Serang terendam banjir akibat intensitas hujan yang tinggi dan meluapnya Sungai Cibanten pada Selasa 1 Maret 2022. Berdasarkan data Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) setempat bencana ini merendam 43 titik dan mengakibatkan rumah 1.500 KK terendam, 3.500 warga mengungsi, dan beberapa orang kehilangan nyawa.