Connect With Us

Pemkot Tangsel Petakan Potensi Konflik Bulan Ramadan

Rangga Agung Zuliansyah | Jumat, 25 Maret 2022 | 10:07

Wakil Wali Kota Tangsel Pilar Saga Ichsan, saat rapat monitoring dan evaluasi penanganan konflik bidang kewaspadaan dini, Kesbangpol di Serpong Utara, Kamis 24 Maret 2022. (@TangerangNews / Rangga A Zuliansyah)

TANGERANGNEWS.com-Pemerintah Kota Tangerang Selatan (Tangsel) mewaspadai potensi konflik yang terjadi saat bulan Ramadan dengan melakukan pemetaan wilayah.

Hal itu sesuai instruksi Wakil Wali Kota Tangsel Pilar Saga Ichsan, saat rapat monitoring dan evaluasi penanganan konflik bidang kewaspadaan dini, Kesbangpol di Serpong Utara, Kamis 24 Maret 2022.

Ia berharap agar setiap stakeholder dapat memetakan sumber dan potensi konflik dengan baik, sesuai ranahnya masing-masing agar nantinya dapat diantisipasi.

Menurutnya kewaspadaan dini sangatlah penting, mengingat sepanjang Bulan Suci Ramadan akan banyak dinamika masyarakat yang muncul. 

"Mulai dari ketersediaan sembako yang saat ini menjadi isu penting, seperti minyak dan sebagainya. Lalu harga pangan lain, yang perlu kita waspadai akan menimbulkan gejolak," papar Pilar. 

Selain persoalan ketersediaan sembako, masih banyak pula problematika yang tak kalah penting untuk diwaspadai. 

"Dan juga isu-isu tentang politik, keagamaan, sosial, dan sebagainya yang perlu kita waspadai semua di Tangsel. Maka kita tidak boleh lengah, mengantisipasi dinamika kehidupan yang terus bergerak dan berproses ini," ungkapnya.

Menurut dia, peningkatan kewaspadaan dini ini merupakan hal yang harus dijalani seluruh elemen masyarakat.

"Seperti kita ketahui, konflik sebagai bentuk perseteruan atau benturan secara fisik apabila sudah terjadi dan berkepanjangan akan berdampak pada ketidakamanan serta misintegritas sosial dan menambah atau menganggu stabilitas pembangunan," katanya. 

Hal itu pun menambah penting, lantaran karakteristik Tangsel yang istimewa dimana masyarakatnya yang heterogen, multikultur dan multy-interest.

"Konflik bisa saja muncul akibat berbagai macam hal. Ada yang merasa ketidakadilan, ada faktor kemiskinan, pengangguran dan faktor ekonomi, politik, sosial, suku, etnis, budaya, batas wilayah dan distribusi sumber daya yang tidak seimbang dan sebagainya," tuturnya. 

Potensi itu bisa terjadi jika sejak awal tidak dapat mengendalikannya, mengetahuinya, mengidentifikasinya, mendeteksi, dan mengambil langkah-langkah antisipatif secara proporsional dan profesional.

"Maka dari itu kami berharap kepada seluruh pihak untuk memberikan pandangan dan gambaran informasi terkait tentang kondisi," terangnya. 

Pilar pun sangat menaruh harapan yang besar atas keberadaan forum penanganan konflik di bidang kewaspadaan dini ini.

BISNIS
Media Asing Singgung Kebijakan Indonesia Blokir Aplikasi Temu

Media Asing Singgung Kebijakan Indonesia Blokir Aplikasi Temu

Rabu, 20 November 2024 | 09:49

Kehadiran aplikasi Temu marketplace asal China kian menjadi sorotan banyak pihak. Baru-baru ini, media asing menyinggung kebijakan pemerintah Indonesia yang memutuskan untuk memblokir aplikasi tersebut.

OPINI
Jemput Bola Kejar Pajak, Haruskah?

Jemput Bola Kejar Pajak, Haruskah?

Senin, 18 November 2024 | 14:36

Tidak bisa dimungkiri, dalam sistem kapitalisme sumber pemasukan utama negara didapatkan dari pajak. Maka tidak heran jika akhirnya berbagai cara dilakukan demi menertibkan rakyat dalam membayar pajak

""Kekuatan dan perkembangan datang hanya dari usaha dan perjuangan yang terus menerus""

Napoleon Hill