TANGERANGNEWS.com-Wali Kota Tangerang Selatan (Tangsel) Benyamin Davnie menyoroti pentingnya pihak pengelola maupun manajemen gedung tinggi untuk menyiapkan mitigasi bencana kebakaran, seperti memenuhi standardisasi dan tertib administrasi gedung.
Hal itu dikatakannya dalam acara Sosialisasi Standardisasi dan Tertib Administrasi Gedung yang diadakan di Swiss-Belhotel Serpong, Senin 24 Juni 2024
"Ini adalah kegiatan kita untuk sosialisasi penanganan mitigasi bencana kebakaran di gedung-gedung tinggi di Tangsel," ujarnya.
Benyamin menyebut di Tangsel terdapat sekitar 420 bangunan tinggi. Setiap pengelola gedung tinggi harus memastikan Manajemen Keselamatan Kebakaran Gedung (MKKG) sudah dipahami tim manajemen dan pihak-pihak terkait, untuk mengantisipasi situasi yang tak terduga.
Tim MKKG pada gedung tersebut nantinya memiliki andil penting untuk berkomunikasi langsung dengan Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan (Damkar), untuk segera mengatasi situasi genting, sebagai upaya meningkatkan keselamatan dan pelayanan publik.
"Manajemen gedung harus berkolaborasi dengan kita dalam pelayanan publik, termasuk apartemen yang dihuni baik oleh penyewa maupun pemilik," jelasnya.
Benyamin pun mengapresiasi peningkatan respon time oleh tim pemadam kebakaran di Tangsel yang saat ini telah mencapai 10 menit, lebih cepat dari standar yakni 15 menit.
"Teman-teman Damkar terus berlatih sehingga respon time kita bisa lebih cepat. Ini sangat penting dalam penanganan kebakaran," tambahnya.
Selain itu, kemampuan peralatan pemadam kebakaran Tangsel pun sangat memadai saat ini.
Satu mobil pemadam kebakaran biasa bisa menjangkau ketinggian hingga 30 meter dengan semprotan air, dan ada pula mobil dengan tangga 42 meter mampu mencapai 60 lantai.
Namun, mobil dengan tangga 42 meter itu memiliki berat 41 ton kerap terkendala akses di beberapa gedung, karena bisa merusak bangunan jika strukturnya tidak kuat.
Untuk itu, Benyamin menegaskan pengelola atau manajemen gedung harus menyiapkan MKKG, APAR, masker, kotak P3K yang cukup di setiap bangunan. Selain itu juga pelatihan rutin bagi petugas keselamatan gedung menjadi modal utama.
"Latihan yang kontinu sangat diperlukan agar petugas selalu siap menghadapi situasi darurat," tegasnya.