TANGERANGNEWS.com-SMKN 5 Kota Tangerang Selatan (Tangsel) telah menonaktifkan guru sekaligus pembina Pramuka berinisial HDW, yang diduga menjadi terlibat dugaan pelecehan seksual.
"Yang bersangkutan per hari ini, 23 September 2024, sudah kami nonaktifkan. Dan terkait kelengkapan adminsitrasi akan kami kordinasikan dengan Dinas Pendidikan Provinsi Banten," ungkap Kepala Sekolah SMKN 5 Tangsel, Rohmani Yusuf.
Menurut Rohmani, pihaknya sama sekali tidak mengetahui jika HDW terlibat kasus pelecehan seksual pada tahun 2010. Sebab, sebelumnya tidak pernah ada laporan dari siswa, wali murid mau pun rekan guru terkait hal tersebut.
"Saya tidak mengetahui kasus yang terjadi sejak tahun 2010, sampai dengan saat ini, sehingga kami menganggap yang bersangkutan tidak pernah punya masalah. Dia juga tidak pernah mendapat laporan, baik dari orang tua peserta didik, dari peserta didik, ataupun dari rekan-rekan gurunya terkait tingkah lakunya itu," ungkapnya.
Namun sebagai langkah menyelamatkan lembaga dan juga peserta didik, Rohmani secara tegas melakukan langkah penonaktifan pembina Pramuka yang juga guru IPAS itu.
"Supaya jangan sampai ada korban lainnya," tegasnya.
Sebelumnya, sejumlah siswa di SMKN 5 Kota Tangerang Selatan (Tangsel) melakukan aksi unjuk rasa, protes karena adanya dugaan pelaku pelecehan seksual menjadi pembina Pramuka di sekolah mereka.
Dari informasi yang beredar, mereka melakukan protes di depan sekolah. Lengkap dengan membawa spanduk berisi tuntutan mereka, untuk mengeluarkan guru pembina Pramuka berinisial D itu.