TANGERANGNEWS.com - Dua kandidat calon ketua Pokja Wartawan Harian Tangerang Raya (WHTR), Sukron dan Mus Mulyadi, memaparkan visi dan misi mereka dalam Kongres Pokja yang digelar di Bukit Pelayangan, Serpong, Kota Tangerang Selatan, Sabtu 26 Oktober 2024.
Keduanya memiliki visi untuk menguatkan eksistensi organisasi serta meningkatkan kesejahteraan dan kekompakan anggota, namun dengan pendekatan yang berbeda.
Sukron Ingin Membangkitkan Reputasi dan Regenerasi Pokja
Sukron, yang merasa prihatin dengan kondisi Pokja saat ini, memiliki tekad kuat untuk mengembalikan kejayaan organisasi seperti masa-masa sebelumnya. Baginya, Pokja bukan sekadar organisasi, tetapi bagian yang tak terpisahkan dari dirinya.
"Pokja ada di kepala dan hati saya," ucap Sukron dengan penuh semangat.
Dalam misinya, Sukron memfokuskan pada tiga hal utama. Pertama, Regenerasi. Sukron melihat pentingnya regenerasi untuk menjaga keberlanjutan organisasi.
“Saat ini anggota Pokja WHTR rata-rata berusia di atas 40 tahun. Untuk eksis, kita perlu mengajak jurnalis muda yang berintegritas,” ungkapnya.
Sukron berkomitmen untuk menciptakan suasana kepengurusan yang terbuka dan transparan guna mencegah perpecahan di tubuh organisasi. "Di kepengurusan saya, kita harus menjaga kepercayaan agar tidak ada rasa curiga," tambahnya.
Demi akuntabilitas yang lebih baik, Sukron berencana untuk membuat rekening atas nama Pokja. Langkah ini menurutnya penting agar manajemen keuangan organisasi lebih tertib dan terorganisir.
Mus Mulyadi Ingin Mengutamakan Kemandirian dan Kesejahteraan Anggota
Mus Mulyadi, yang telah menjadi kontributor Elshinta sejak 2012, memandang Pokja sebagai keluarga besar yang berbeda dari organisasi lainnya. Dengan keyakinan pada kekompakan 29 anggotanya, Mus merasa bahwa Pokja masih memiliki semangat untuk lebih eksis dan berkontribusi positif.
"Saya merasa diberi kesempatan oleh Allah untuk berkontribusi lebih baik lagi, dan niat saya adalah membuat Pokja semakin solid," ujarnya.
Dalam visinya, Mus Mulyadi ingin menggerakkan seluruh anggota untuk terlibat aktif dalam setiap kegiatan. Menurutnya, hal ini penting agar setiap anggota merasa memiliki tanggung jawab yang sama dalam memajukan organisasi.
Mus Mulyadi memiliki rencana untuk menjadikan Pokja lebih mandiri dalam hal keuangan dan kesejahteraan anggotanya. Ia melihat banyak potensi kegiatan yang bisa dioptimalkan untuk mendukung misi tersebut.
Untuk meningkatkan kesejahteraan dan dukungan bagi anggota, Mus berencana membentuk koperasi sebagai sumber pembiayaan Pokja. Selain itu, ia juga ingin mendirikan badan advokasi untuk melindungi kepentingan anggotanya. “Insyaallah kita bentuk kembali koperasi, sehingga Pokja bisa mandiri,” jelas Mus.