TANGERANGNEWS.com-Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Tangerang Selatan (Tangsel) melaporkan total ada 215 peristiwa bencana alam yang terjadi di bulan Januari-Desember 2024.
Data ini mencakup sembilan jenis bencana yang paling umum, di antaranya banjir, angin kencang dan longsor.
Malik Kurniawan, Penelaah Teknis Kebijakan di Bidang Pencegahan dan Kesiapsiagaan BPBD Tangsel menyampaikan bencana hidrometeorologi menjadi ancaman utama, terutama dengan adanya perubahan musim dari kemarau ke hujan yang terjadi saat ini.
“Banjir dan pohon tumbang merupakan dua jenis bencana yang paling sering terjadi. Dengan musim hujan yang sedang berlangsung, kita perlu meningkatkan kewaspadaan terhadap cuaca ekstrem yang dapat menyebabkan bencana,” kata Malik. Selasa 24 Desember 2024.
Malik menambahkan, sebanyak 215 kejadian bencana tersebut meliputi sekitar 90 insiden yang terjadi pada bulan-bulan terakhir, termasuk kekeringan yang terjadi pada September dan Oktober.
“Banjir adalah jenis bencana yang paling banyak ditemukan, dengan titik-titik rawan tersebar di berbagai wilayah,” tambahnya.
Untuk menghadapi potensi bencana yang meningkat, BPBD Tangsel telah mempersiapkan sejumlah langkah antisipatif.
“Kami sedang menyusun jadwal status siaga darurat bencana sesuai dengan surat edaran dari BNPB dan BMKG, yang memperingatkan adanya peningkatan curah hujan hingga akhir bulan Desember," ujarnya.
Sebagai bagian dari upaya tersebut, BPBD akan mengaktifkan posko siaga darurat bencana yang tersebar di dua lokasi strategis Pamulang dan Pondok Aren.
Posko ini akan berfungsi sebagai pusat informasi bagi masyarakat yang memerlukan bantuan atau ingin mengetahui langkah-langkah persiapan menghadapi bencana.
BPBD juga bekerja sama dengan organisasi Radio Amatir Indonesia (ORARI), untuk memperkuat sistem komunikasi dan penyebaran informasi di tengah masyarakat.
“Kami berkomitmen untuk memastikan masyarakat mendapatkan informasi yang akurat dan tepat waktu, mengenai risiko bencana serta langkah-langkah yang perlu diambil,” tutup Malik.