TANGEANGNEWS.com-Yonih, warga Pamulang yang dikabarkan meninggal usai antre gas elpiji 3 kg mendapatkan sorotan publik dan perhatian dari Pemerintah Kota Tangerang Selatan (Tangsel).
Terkait hal tersebut, Wakil Wali Kota Tangsel Pilar Saga Ichsan turut prihatin dan langsung melakukan takziah ke rumah duka.
"Atas nama Pemerintah Kota Tangerang Selatan, kami menyampaikan langsung arahan dari Pak Wali Kota menyampaikan turut berduka cita, dan ini menjadi perhatian kita semua," ucap Pilar, pada Selasa 04 Januari 2025.
Terkait kronologis, pihak Kepolisian sudah melakukan pemeriksaan, termasuk yang didapat bahwa tidak ada antrean saat almarhumah membeli gas elpiji 3 kg.
Selain itu, menurut Pilar, almarhumah juga sudah ditawarkan agar gas elpiji tersebut diantar ke rumahnya, sehingga tidak perlu repot antre dan membawanya sendiri.
"Jadi pangkalan (gas) ini langganan almarhumah. Tetapi almarhumah mungkin masih merasa sehat begitu ya, jadi mau diambil saja. Tapi pas di tengah jalan gitu ya, beliau pingsan lalu dilarikan ke rumah sakit dan meninggal dunia," jelasnya.
Pilar meyakini kebijakan dari pemerintah pusat bertujuan baik dalam hal menata agar distribusi elpiji 3 kg dapat tepat sasaran, sehingga tidak ada perbedaan harga yang mencolok.
"Kami mendapat informasi sementara pengecer boleh menjual kembali. Kami senang sekali supaya distribusi bisa lebih merata. Tujuan pemerintah pusat baik sekali, bagaimana bisa mengendalikan dan menata distribusi gas elpiji," katanya.