TANGERANG-Berbuat yang terbaik untuk rakyat. Tekad ini coba ditunjukkan Dinas Tata Kota, Bangunan dan Pemukiman Kota Tangsel. Salah satunya dengan membangun tempat pengolahan sampah terpadu (TPST 3R).
Bahkan TPST skala lingkungan yang dibangun bukan cuma satu. Berdasarkan data yang diperoleh, TPST itu akan dibangun di delapan lokasi. Dua lokasi sumber anggarannya dari APBD murni dibangun Pada Tahun 2011,. Dua lagi anggaran bersumber dari DAK.
4 lokasi TPST direncanakan dibangun di daerah Pondok Betung, Benda Baru, Pondok Karya dan Benda Lama Serta empat lokasi lainnya sedang diproses perencanaan pengganggarannya pada APBD Perubahan.
'TPST yang memakai APBD murni saat ini pembangunannya sedang berjalan. Kita berharap dengan dibangunnya TPST ini lingkungan menjadi bersih. Dan, warga dapat menikmati hidup sehat serta terhindar dari penyakit,' kata H. Joko Suryanto Kepala Dinas Tata Kota, Bangunan dan Pemukiman Kota Tangsel.
Saat ini Kota Tangerang Selatan sudah memiliki 4 TPST 3R, yaitu di Vila Pamulang Mas II, Serua, Griya Serpong dan Pondok Cabe. Diharapkan pada tahun 2016, TPST ini dapat dibangun di setiap RW di Kota Tangerang Selatan. Setiap TPST dapat mengolah sampah rumah tangga dari 1000 rumah.
Biaya yang diperlukan untuk pembangunan 1 (satu) unit TPST kurang lebih 500 - 600 juta rupiah. Setiap TPST dilengkapi dengan dua unit kendaraan bermotor roda tiga yang setiap harinya berkeliling mengangkut sampah rumah tangga. Sampah tersebut kemudian dipilah antara sampah oranik dan non organik.
Sampah organik diolah menjadi pupuk yang dapat menyuburkan tanaman. Oleh karena itu di setiap TPST dilengkapi juga mesin pencacah sampah dan pengayak sampah yang telah menjadi bulir kompos. Sementara sampah non organik akan diolah kembali menjadi barang yang dapat digunakan kembali. TPST ini juga bersifat padat karya dengan mempekerjakan karyawan kurang lebih 5 - 6 orang
Program lainnya yang sedang berjalan, lanjut Joko adalah penataan pemukiman lingkungan perkotaan dan paving block yang tersebar di 177 lokasi di 7 kecamatan. Ini bertujuan memberikan kemudahan akses bagi warga. Paving block itu berukuran lebar 1-3 meter dan panjang 150-200 meter.
Program pro rakyat lainnya adalah penyediaan prasarana dan sarana air minum bagi warga miskin dan pembangunan sumur-sumur di kawasan rawan air tanah.
'Masing-masing lokasi dapat digunakan 50 sampai 100 keluarga. Program tersebut 7 lokasi di Kecamatan Setu, 4 lokasi di Kecamatan Ciputat. Sedangkan Kecamatan Pamulang, Kecamatan Pondok Aren masing-masing 1 lokasi,' tambah dia.
Program lainnya adalah PNPM Mandiri Perkotaan yang meliputi perbaikan jalan, turap dan saluran air. Itu diyakini akan membawa dampai positif bagi pengguna jalan. Soalnya dapat mengurangi kemacetan dan kecelakaan di jalan. Sedangkan untuk daerah pemukiman, saluran air yang baik dapat mencegah banjir dan genangan air.
Sejumlah fasilitas umum dan gedung pemerintah juga tak luput dari perhatian. Dinas ini membangun dan memperbaiki bangunan gedung pemerintah serta fasilitas pelayanan umum di masyarakat. Tujuannya, dapat meningkatkan kinerja pemerintah dalam melayani masyarakat. Dan, masyarakat dapat dengan mudah menikmati fasilitas umum yang telah disediakan.
'Kita juga membuat saluran air dengan pondasi batu kali dengan lebar 0,5 sampai 1 m, dan panjang 150 sampai 200 m. Program Ini bertujuan agar pemukiman dan lingkungan tempat tinggal sekitar warga terhindar dari banjir,' pungkasnya. (ADV)