TANGERANG-Mabes Polri mengakui sulit membentuk polres sendiri di wilayah Kota Tangsel. Penyebabnya, lahannya fasos fasumnya tidak siap. Itu dikatakan Kepala Divisi Hubungan Masyarakat (Kadiv Humas) Mabes Polri, Inspektur Jendral, Saud Usman Nasution. Dia mengaku, pembangunan gedung Polres Kota Tangsel tengah menunggu lahan dari Pemkot Tangsel.
”Yang jadi pertanyaan, sudah ada apa belum lahannya?” katanya.
Untuk pembangunan Polres Tangsel setidaknya membutuhkan lahan seluas dua hektare. Lahan seluas dua hektare tersebut pun masih diluar rumah dinas.
”Jika lahan sudah tersedia kami akan merekomendasikan untuk pembangunan Mapolres Tangsel, karena menurut undang-undang otonomi daerah, setiap daerah pemekaran harus melakukan penyediaan lahan untuk pembangunan kesatuan-kesatuan terkait,” paparnya.
Dikatakan Saud untuk pembangunan Mapolres harus mempunyai dana yang cukup, kalau tidak ada dananya Polres Tangsel akan tetap berinduk ke kesatuan yang lama.”Lihat pada kodisi yang ada, kalau masih bisa di cover, kita masih menginduk ke Markas lama, kalau dana dan lahannya ada kita akan pertimbangkan,” paparnya.
Untuk lokasi, kata dia, idealnya dekat dengan keramaian dan aksesnya mudah."Untuk lokasi silahkan saja Pemkot yang memilih. Tapi setidaknya, harus mempunyai akses yang cukup bagus untuk menuju Mapolres," ucap Saud.
Dengan adanya Mapolres tersebut, otomatis angka kriminal di Kota hasil pemekaran dari Kabupaten Tangerang ini dapat ditekan."Keberadaan Mapolsek nantinya juga akan mempermudah pelayanan terhadap masyarakat. Karena, warga Tangsel yang mengurusi dokumen tidak harus jauh-jauh ke Polres Tigaraksa lagi,” terangnya.
(BENG)