Connect With Us

Prita Diancam Enam Tahun, Denda Rp1 Miliar

| Kamis, 4 Juni 2009 | 19:32

TANGERANGNEWS-Prita Mulyasari,43, pengguna internet yang dituduh melakukan pencemaran nama baik karena mengkritik layanan Rumah Sakit (RS) Omni Internasional, Alam Sutera, Serpong, Kota Tangerang Seletan diancam hukuman enam tahun penjara atau denda Rp1 miliar karena sudah mengirimkan surat elektronik ke sejumlah orang terkait layanan RS Omni Internasional. Dalam sidang yang dipimpim Ketua Majelis Hakim Karel Tuppu itu, Dua orang jaksa penuntut umum (JPU) yakni Rahmawati Utami dan Riyadi mendakwa Prita secara alternatif tiga pasal terkait pencemaran nama baik dan penghinaan. “Terdakwa bersalah dan melanggar Pasal 45 Ayat 1 juncto Pasal 27 Ayat 3 UU Informasi dan Transaksi Elektronik (ITE) dan UU No.11 /2008 Pasal 310 KUHP atau Pasal 311 KUHP,” ujar JPU Rahmawati Utami, saat membacakan dakwaannya di Pengadilan Negeri (PN) Tangerang, hari ini. Jaksa menyatakan, Prita dengan sengaja dan tanpa hak mendistribusikan atau mentransmisikan atau membuat dapat diaksesnya informasi elektronik atau dokumen elektronik yang memiliki muatan penghinaan atau pencemaran nama baik. Jaksa menerangkan, pada 7 Agustus 2008, Prita datang ke RS Omni Internasional dan diperiksa suhu badannya. Hasil pemeriksaan tersebut, Prita diwajibkan rawat inap. Prita kemudian diinfus dan diberi suntikan. Kemudian, tangan kiri saya mulai membengkak dan Prita meminta agar infus dan suntikan dihentikan. Ketika bertanya kepada perawat dan dokter, Prita tidak menerima jawaban memuaskan. Kemudian, Prita menulis cerita tersebut melalui surat elektronik yang dikirimkan kepada sejumlah orang. Selain RS OMNI, Prita juga dianggap telah mencemarkan nama baik dua dokter yang bertugas di RS tersebut, yaitu dr Grace dan dr Hengky. Dalam surat elektroniknya, Prita menyebut, "Terutama dr Grace dan Ogi, tidak ada sopan santun dan etika mengenai pelayanan customer, tidak sesuai dengan standar internasional yang RS ini cantum. "Saya informasikan juga, dr Hengky praktik di RSCM juga. Saya tidak mengatakan RSCM buruk, tapi lebih hati-hati dengan perawatan medis dari dokter ini," kata jaksa. Sidang dalam perkara Prita tersebut hanya berjalan 20 menit. Sidang akan dilanjutkan pada Kamis (11/6) pekan depan dengan agenda pembacaan eksepsi atau nota keberatan. Syamsul Anwar Kuasa Hukum Prita Mulyasari mengatakan, pihaknya akan mempersiapkan pembelaan untuk Prita pekan depan. “Melihat dakwaan ini, saya yakin Jaksa secara internal sudah ragu menggunakan undang-undang ITE, karena mereka melakukan dakwaan dengan keraguan dan sepenggal penggal,” ungkapnya. (rangga)
AYO! TANGERANG CERDAS
Belum Banyak yang Tahu, Dua Kegiatan Ini Bikin Anak Jadi Cerdas

Belum Banyak yang Tahu, Dua Kegiatan Ini Bikin Anak Jadi Cerdas

Senin, 11 November 2024 | 15:03

Baru-baru ini, Penelitian dari para ahli saraf di Universitas Eastern Finlandia mengungkapkan pentingnya dua aktivitas yang dapat mengoptimalkan kecerdasan anak.

BISNIS
Disebut Bakal Tutup Seluruh Gerai SPBU, Shell Tegaskan Tidak Benar

Disebut Bakal Tutup Seluruh Gerai SPBU, Shell Tegaskan Tidak Benar

Senin, 25 November 2024 | 08:10

PT Shell Indonesia membantah kabar yang menyebutkan bahwa perusahaan akan menutup seluruh gerai stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU) di Indonesia.

BANDARA
WNI Buron Judi Online W88 Ditangkap di Filipina

WNI Buron Judi Online W88 Ditangkap di Filipina

Jumat, 22 November 2024 | 14:52

Warga negara Indonesia (WNI) buronan kasus judi online W88 yang kabur ke Filipina ditangkap aparat Bareskrim Polri.

KOTA TANGERANG
Banjir Akibat Tanggul Jebol di Periuk Tangerang Telah Surut, Pengungsi Kembali Pulang

Banjir Akibat Tanggul Jebol di Periuk Tangerang Telah Surut, Pengungsi Kembali Pulang

Senin, 25 November 2024 | 16:02

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Tangerang melaporkan kondisi banjir akibat tanggul jebol di Perumahan Garden City, Kelurahan Gebang Raya, Kecamatan Periuk, Kota Tangerang sudah surut 100 persen, Senin 25 November 2024.

""Kekuatan dan perkembangan datang hanya dari usaha dan perjuangan yang terus menerus""

Napoleon Hill