TANGERANG-Dinas Kesehatan Kota Tangsel Tangsel bakal sidak rumah potong hewan. Ini terkait dengan isu merebaknya flu burung dan flu babi. Sidak akan dilakukan guna memeriksa rumah potong yang mungkin didalamnya hewan sudah terjangkiti.
“Dalam waktu dekat ini akan dilakukan pengecekan ke RPH,” terang Nugrahaeni, Kepala Bidang Peternakan,Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kota Tangsel, Kamis (2/2/2012).
Sejauh ini untuk Kota Tangsel terang Nugrahaeni, belum ditemukan adanya manusia yang terkena gejala flu burung.
Meski begitu, mengingat flu burung sudah mulai santer mewabah di Bogor, pihaknya akan melakukan sidak RPH sebagai antisipasi.
“Kami akan meminta surat keterangan kesehatan hewan dari daerah asal unggas,”terangnya.
Di Kota Tangsel sendiri berdasar data terdapat setidaknya 13 RPH. Mereka tersebar di tujuh kecamatan. RPH tersebut mengolah hewan jenis sapi, kambing hingga unggas. Terang Nugrahaeni, pihaknya dalam mengantisipasi penyebaran virus flu burung akan focus terhadap kesehatan unggas. Terutama jenis bebek.
“Bebek memang bukan penyebab utama. Tapi rentan membawa virus flu burung,” ujarnya sembari mengatakan cirri-ciri unggas yang terkena virus flu burung diantaranya terdapat bercak-bercak ungu dibadan, sesak nafas dan mengeluarkan lender.
Sementara Dinas Kesehatan Kota Tangsel menyiapkan ribuan tamiflu (obat untuk flu burung, red) sebagai antisipasi. Setidaknya ada 4800 kapsul tamiflu yang sebagian telah disebar ke sejumlah rumah sakit di Tangsel.
“Tamiflu sebagai pencegah awal,” ujar Tri Utami, Kepala Bidang Pencegahan Penyakit Menular dan Penyehatan Lingkungan Dinas Kesehatan Tangsel, Tri Utami.
Selain di sebar ke rumah sakit, Dinas Kesehatan juga menyiapkan persediaan di Dinkes. Stok tersebut dapat diambil oleh Puskesmas yang membutuhkan jika ada ditemukan kasus infeksi flu burung.
“Sejauh ini belum ada korban di Tangsel. Namun karena sudah ada di Bogor kami lakukan antisipasi,” terangnya.
(NANG)