TANGERANG-Reina pembantu yang tewas dihabisi di Perumahan Perkici VII Blok EA7 No.1 RT6/10 Sektor V, Kelurahan Jurang Mangu , Pondok Aren, Kota Tangsel yang ditemukan tewas pada Kamis (17/05) sekitar pukul 14.00 WIB, mengalami luka tusukan lebih dari 10 lubang. Selain itu,
smartphone Blackberry korban diduga dibawa sang pembunuh keji tersebut.
Hal itu diutarakan oleh Utami, rekan seprofesi korban yang juga tetangga. Dia mengatakan, korban pernah menceritakan kalau dirinya baru saja putus dengan pacarnya. “Dia pernah curhat baru saja putus, tapi penyebabnya apa saya enggak tahu,” katanya, Jumat (18/09).
Ditanya apakah korban memiliki ponsel, Utami mengatakan, korban punya Blackberry. Bahkan sebelum peristiwa itu, dirinya sempat menanyakan kepada korban melalui pesan BlackBerry Messanger (BBM), menanyakansoal paket kiriman untuknya. “Saya sempat kirim BBM sekitar pukul 10.00 WIB, tapi tidak dijawab, hanya dibaca saja,” singkatnya.
Sementara itu, Kapolsek Pondok Aren, Kompol Parmono mengatakan, korban diketahui bernama Reina usian 20 tahun asal Wonosobo. “Dugaan sementara Reina adalah korban pembunuhan. Sedangkan peristiwa pembunuhan itu diduga terjadi sekitar pukul 04.00 WIB dini hari,” ungkapnya.
Namun, petugas mendapati laporan sekitar pukul 14.30 WIB. Pihaknya menduga, Reina sempat melakukan perlawanan terhadap pelaku. Hal itu didasari banyaknya luka yang cukup parah ditubuh korban. “Diantaranya, terdapat luka tusukkan di pinggang dibelakang, perut, dada, lengan dan luka lebam di kepala belakang. Untuk luka Tusukan lebih dari sepuluh dan luka sobekan lebih dari dua sedangkan lainnya adalah lebam di kepala,” terangnya.
Dirinya menerangkan, Reina sudah menjadi pembantu rumah tangga dikeluarga Pongki sekitar empat bulan lalu. Ditanya soal motif pembunuhan, Parmono mengaku, motifnya masih di dalami. Sebab, kata dia, pihaknya tidak mendapati adanya barang berharga milik korban yang hilang. “Informasi dia memiliki BlackBerry, tapi belum dapat diketahui lebih lanjut. Yang jelas kami masih melakukan pendalaman motif dugaan pembunuhan ini,” kata Parmono.
Pihaknya, kata dia, saat ini tengah melakukan tindak lanjut dengan menyerahkan jenazah Reina ke RSUD Kabupaten Tangerang untuk diketahui hasil otopsi. Tindakan itu dilakukan untuk mengetahui, apalah ada tindakan pemerkosaaan sebelum Reina dihabiskan oleh pelaku pembunuhan.
Saksi Jeri yang juga kerabat Pongky majikan korban yang kebetulan menginap di lokasi mengatakan, tewasnya korban sama sekali tidak dirinya duga. Dia hanya curiga, saat dia bangun tidur pukul 14.00 WIB korban tidak menyediakan kopi di atas meja. Padahal, kebiasaan korban saat bangun tidur sudah tersedia kopi. “Karena itusaya datangi ke kamarnya, begitu saya lihat, korban sudah bersimbah darah dan tidak bergerak,” katanya. (DRA)