Connect With Us

Atasi Sampah, Kota Tangsel Perbanyak TPST 3 R

Denny Bagus Irawan | Kamis, 19 Juli 2012 | 19:55

Wali Kota Tangsel Airin Rachmi Diany saat meresmikan TPST. (tangerangnews / dira)

TANGERANG-Persoalan sampah yang dialami Kota Tangerang Selatan sudah masuk dalam tahap yang mengkhawatirkan. Jika tak kunjung dicarikan solusinya, bukan tak mungkin persoalan sampah akan menjadi bom waktu di kemudian hari. Oleh sebab itu, Pemerintah Kota Tangerang Selatan mencari sejumlah solusi alternatif. Salah satunya dengan membangun Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST) di masyarakat.
 
Sebetulnya, program pembangunan TPST ini sudah dilakukan sejak beberapa tahun yang lalu. Karena dirasa hasilnya cukup memuaskan, Pemerintah Kota Tangsel bertekad akan terus menambah TPST di kawasan pemukiman. Kamis, (19/7/2012) Pemkot Tangsel kembali meresmikan TPST baru. Peresmian TPST 3 R (Reduce, Recycle, Rescue) itu dilakukan langsung oleh Walikota Tangsel Airin Rachmi Diany bertempat di Perumahan Pondok Maharta, Pondok Kacang Timur. Sejumlah pejabat hadir dalam peresmian ini.

Menurut Airin, persoalan sampah merupakan masalah semua kota. Jika hal itu tidak dikelola dengan baik, maka akan menjadi bencana buat masyarakat.
 
“Seperti halnya Kota Tangsel, sebagai kota yang baru mandiri sempat dipusingkan dengan masalah sampah. Oleh karena itu, sejak kami dilantik menjadi Wali Kota Tangsel 2011, sampah menjadi fokus perhatian kami,” kata Airin.
 



Bangun 54 TPST
 
Sejak digulirkan pada tahun 2011, Pemkot Tangsel sudah membangun 12 TPST. Sedangkan untuk tahun 2012, Kota Tangsel menargetkan membangun 14 TPST. Menurut Airin, pada awalnya, pihaknya menetapkan 54 TPST, namun karena persoalan lahan, hanya bisa direalisasikan 14 TPST pada tahun ini. "Kami sudah menyiapkan anggaran, tapi ternyata tak bisa direalisasikan semua. Karena lahan yang siap hanya 14," ucap Walikota.

Lantaran minimnya lahan yang tersedia, Airin sangat berharap agar warga bersedia untuk menghibahkan lahan mereka kepada Pemkot Tangerang untuk dijadikan TPST. "Kalau hanya mengandalkan TPA Cipeucang, rasanya sulit mencukupi. Karena luas lahan Cipeucang hanya dua hektare dan akan diperluas menjadi 10 hektare. Dengan kapasitas sampah 1.600 meter kubik per hari, diperkirakan umur TPA Cipeucang hanya 15 tahun," imbuhnya.

Menurut Airin, salah satu solusi untuk mengurangi pasokan sampah ke TPA Cipeucang adalah dengan memperbanyak TPST di setiap kelurahan. Dengan demikian, volume sampah yang dibuang ke TPST menjadi lebih sedikit.
 
"Idealnya setiap kelurahan memang ada satu TPST. Karena Tangsel memiliki 54 kelurahan, maka dibutuhkan 54 TPST," ujar Airin lagi.

Sampah Rumah Tangga
 
Dengan jumlah penduduk hingga 1,3 juta jiwa, volume sampah yang dihasilkan warga memang sangat besar. Tidak kurang dari 1.600 meter kubik sampah yang dihasilkan setiap hari dengan 70 persennya berupa sampah rumah tangga. Karena itu, dengan adanya TPST ini diharapkan sampah dikelola di TPST, sedangkan sisanya sekitar 30 persen sampah residu baru diangkut ke TPA Cipeucang.

Sementara itu, Kepala Dinas Kebersihan, Pertamanan, dan Pemakaman (DKPP) Kota Tangsel, Chairul Saleh membenarkan, program TPST mengalami hambatan karena minimnya ketersediaan lahan. Sebab satu TPST membutuhkan lahan antara 300 - 500 meter persegi.
 
"Untuk anggaran yang besarnya antara Rp 300—500 juta per TPST tak ada masalah, karena memang sudah disiapkan. Yang jadi masalah adalah lahan, karena memang sudah sangat terbatas,” kata Chaerul.

Untuk menyiasati minimnya lahan, pemerintah akhirnya mengambil kebijakan membangun TPST di komplek perumahan. Sebab di perumahan ada lahan fasos fasum yang bisa dimanfaakan untuk membangun TPST. Sedangkan untuk perkampungan, pemerintah akan berusaha memanfaatkan lahan warga. (ADV)
 

 

BISNIS
Cara Membangun Personal Branding di TikTok Menurut Pakar 

Cara Membangun Personal Branding di TikTok Menurut Pakar 

Sabtu, 20 April 2024 | 22:07

Personal branding saat ini merupakan elemen krusial dalam strategi pemasaran, terutama di era media digital.

TOKOH
Mengenal Baden Powell dan Sejarah Dicetuskannya Pramuka

Mengenal Baden Powell dan Sejarah Dicetuskannya Pramuka

Kamis, 22 Februari 2024 | 15:37

Praja Muda Karana atau Pramuka merupakan gerakan kepanduan paling populer yang dicetuskan oleh Baden Powell.

MANCANEGARA
Sering Dianggap Negara Terjorok, Ini 22 Fakta Unik India

Sering Dianggap Negara Terjorok, Ini 22 Fakta Unik India

Rabu, 20 Maret 2024 | 13:33

India merupakan negara yang terletak di Asia Selatan dengan jumlah penduduk terbanyak di dunia menggeser posisi Tiongkok.

TEKNO
Waspada Penipuan Modus Surat Tilang Elektronik Palsu, Kenali Bedanya 

Waspada Penipuan Modus Surat Tilang Elektronik Palsu, Kenali Bedanya 

Sabtu, 20 April 2024 | 13:46

Penipuan dengan modus surat tilang elektronik palsu masih marak terjadi, terutama pascaarus mudik dan balik Lebaran 2024.

""Kekuatan dan perkembangan datang hanya dari usaha dan perjuangan yang terus menerus""

Napoleon Hill