Connect With Us

Anda mau dioperasi Robot dimasa depan ?

EYD | Selasa, 18 Agustus 2015 | 19:26

Para dokter kini lebih ringan dalam menjalankan tugasnya, terlebih dengan adanya bantuan dari teknologi robot. (whosm.com / ist)

Kemajuan teknologi juga turut membawa pengaruh pada dunia medis yang diharapkan mampu meningkatkan harapan hidup manusia.

 

 

Pada proses penanganan pembedahan yang selama ini dilakukan masih memberikan dampak trauma bagi pasien karena masih banyak pasien masih merasakan nyeri atau sakit pasca operasi. Namun, teknologi yang berkembang saat ini, seperti robotic surgery, menawarkan risiko operasi terbuka yang lebih rendah, seperti infeksi, kehilangan darah, dan masa rawat inap yang cenderung lama.

 

Robotic surgery atau bedah robotic merupakan pembedahan yang menggunakan teknologi tangan robotic yang menjadi kepanjangan tangan dokter bedah. Pemberian tindakan ini hanya memberikan luka sayatan yang sangat kecil yang dihubungkan dokter bedah melalui serat fiber optic ke seurgeon console (simulator).

 

Salah satu pengembangan robotic surgery dilakukandengan ditujukan untuk meminimalisir invasif yang jauh lebih maju dengan pembedahan menggunakan media robot. Keuntungan yang didapatkan pasien di antaranya, waktu penyembuhan lebih cepat dan dapat mempersingkat lama rawat pasca operasi, lebih presisi (ketetapan bedah), sayatan lebih kecil, dapat mengurangi volume kehilangan darah, amgka kesakitan (nyeri) lebih rendah, serta kepuasan hasil operasi lebih tinggi.

 

Sejak diperkenalkan RS Bunda Jakarta sejak awal tahun 2012 lalu,teknologi bedah robotic ini telah menjadi pilihan pasien dalam mengambil keputusan proses pembedahan. Tindakan ini dinilai efektif dan menguntungkan bagi pasien karena dapat mengurangi lukan sayatan (estetika), meningkatkan ketepatan dan akurasi yang tinggi sehingga memberikan hasil operasi.

 

“Dalam kurun waktu kurang dari 3 tahun, RS Bunda telah menangani setidaknya lebih dari 140 pasien dengan menggunakan bedah robotic. Di waktu mendatang, jumlah pasien yang memutuskan menggunakan bedah robotic akan lebih besar nantinya,” jelas dr. Rizal Sini, SpOG, pendiri PT Bunda Medik, yang dijumpai dalam acara Seminar and Live ‘Robotic Surgery’ Teknologi Bedah Minimal Invasif di RS Bunda Jakarta, Minggu (16/8) lalu.

 

Penggunaan bedah robotic dapat menjangkau penyakit-penyakit serius lainnya yang tak hanya sebatas permasalahan kandungan. Beberapa kasus yang pernah ditangani oleh tim dokter bedah robotic RS Bunda di antaranya, di antaranya kasus ginekologi sebanyak 139 kasus, urologi sebanyak 2 kasus, dan digestive (pencernaan) sebanyak 1 kasus.

 

“Dalam melakukan bedah robotic tidak dibutuhkan banyak campur tangan dokter. Biasanya akan melibatkan sekitar 2 orang dokter aja. Proses penangan cenderung lebih singkat, rata-rata hanya 1,5 hingga 2 jam dengan tingkat keberhasilan yang cukup tinggi,” jelas Prof. Dr. dr. Wachyu Hadisaputra, SpOG (Presiden IGES).

 

Dalam acara tersebut turut hadir Prof. Dr. dr. Wachyu Hadisaputra, SpOG (Presiden IGES), dr. Irham Suheimi, SpOG (Ahli Bedah Robotic Surgery Indonesia), dr. Arnold Advincula, MD (Ahli Robotic Surgery dari Amerika Serikat), dan dr. Aziz Abdul Yahya, MD (Malaysia) dalam upaya transfer pengetahuan kepada para dokter bedah di Indonesia. RS Bunda juga membuka kesempatan dokter lain untuk bergabung dengan tim dokter Advanced Robotic and Minimally Invasive Surgery (ARMIS) RS Bunda dengan mengikuti beberapa tahap pelatihan.

 

“Ada tiga tahapan dalam pelatihan bedah robotic. Tahap pertama dapat dilakukan via online dengan mempelajari beberapa modul yang diberikan dan nanti akan diberikan sertifikat online setelah lulus. Kemudian, adalah overseas training dengan melakukan pemberangkatan ke Hongkong selama dua hari. Dan yang terakhir, bisa langsung melakukan bedah robotic yang nanti akan didampingi praktisi bedah robotic yang berpengalaman,” ungkap dr. Sita Ayu Arumi, SpOG.

“Pada dasarnya, semua orang yang sudah jadi dokter berhak untuk belajar dan berlatih d engan menggunakan robotic surgery. Yang belum training tidak dibenarkan untuk menyentuh alat tersebut,” tambah dr. Aziz Abdul Yahya, MD dari Malaysia

BANTEN
Hati-hati, Ini Titik Lokasi Rawan Razia Operasi Zebra 2025 di Tangerang 

Hati-hati, Ini Titik Lokasi Rawan Razia Operasi Zebra 2025 di Tangerang 

Senin, 17 November 2025 | 05:53

Kegiatan Operasi Zebra 2025 akan berlangsung mulai 17 hingga 30 November di Kota Tangerang dan wilayah sekitarnya. Operasi ini digelar dalam rangka mempersiapkan pengamanan jelang libur Natal dan Tahun Baru

PROPERTI
Summarecon Serpong Raup Rp600 Miliar dari Penjualan Klaster Mewah Bergaya Klasik Prancis

Summarecon Serpong Raup Rp600 Miliar dari Penjualan Klaster Mewah Bergaya Klasik Prancis

Minggu, 16 November 2025 | 18:18

Sejak dipasarkan pada Juni 2025, Summarecon Serpong berhasil membukukan total penjualan fantastis Klaster Bellefont senilai Rp600 miliar. Penjualan booming ini meliputi 102 unit hunian dari total 230 unit yang ditawarkan.

BANDARA
Lion Air, Sriwijaya Air, NAM Air, dan Airfast Pindah ke Terminal 1B Bandara Soetta

Lion Air, Sriwijaya Air, NAM Air, dan Airfast Pindah ke Terminal 1B Bandara Soetta

Senin, 17 November 2025 | 20:51

PT Angkasa Pura Indonesia (InJourney Airports) Kantor Cabang Bandara Internasional Soekarno-Hatta (Soetta) melakukan penyesuaian operasional maskapai sebagai bagian dari upaya rebalancing layanan penerbangan domestik di Terminal 1.

KOTA TANGERANG
Hadiah Rp12 Juta Menanti, DPAD Kota Tangerang Buka Lomba Reels Video Kreatif 2025

Hadiah Rp12 Juta Menanti, DPAD Kota Tangerang Buka Lomba Reels Video Kreatif 2025

Senin, 17 November 2025 | 20:16

Dinas Perpustakaan dan Arsip Daerah (DPAD) Kota Tangerang resmi membuka Lomba Reels Video Kreatif 2025, sebuah ajang bagi generasi muda untuk menunjukkan bakat, kreativitas dan gagasannya melalui konten video pendek yang inspiratif.

""Kekuatan dan perkembangan datang hanya dari usaha dan perjuangan yang terus menerus""

Napoleon Hill