TANGERANGNews.com-Tren pemanfaatan chatbot untuk mendukung sejumlah layanan juga diantisipasi oleh BlackBerry Messenger (BBM). Menurut CEO BBM, Matthew Talbot, hal ini tak lepas dari perkembangan chatbot yang akan mencapai puncaknya pada 2017.
Ia percaya bahwa bot akan mendorong kemajuan besar di dunia teknologi pada tahun ini. Kondisi ini juga didukung oleh keberadaan aplikasi olah pesan yang membuat orang menghabiskan sebagian besar waktunya di ponsel mereka.
Di samping itu, sejumlah statisik juga menunjukkan hal serupa. Berbagai merek dan perusahaan kini mulai beralih dari aplikasi dan memilih memanfaatkan chatbot, mengingat aplikasi khusus menjadi tantangan tersendiri terutama di pasar negara berkembang.
Kondisi itu mendasari BBM memilih meluncurkan Application Program Interface (API) untuk chatbot. Kemampuan chatbot yang beragam juga menjadi alasan BBM siap menggulirkannya dalam waktu dekat. Pengguna dimungkinkan untuk memesan makanan, kendaraan, atau membeli kopi hanya dengan satu aplikasi.
"Bot tidak mengubah cara Anda melakukan hal-hal tersebut secara fundamental. Pada dasarnya, bot menggantikan sebuah panggilan telepon atau wujud jaringan sederhana," tutur Matthew.
Di samping itu, chatbot juga akan bertambah baik seiring waktu berjalan. Awalnya, tugas yang dapat dikerjakan relatif sederhana. Namun ketika didukung dengan machine learning, kemungkinannya untuk menjadi lebih baik lagi makin besar.
"Kami sedang berupaya menjadikan BBM pusat kehidupan digital Anda: sebagai pemberhentian pertama untuk chatting, gim, berita, hiburan, belanja, jalan-jalan, melakukan pembayaran, dan lebih banyak lagi," ujar Matthew melanjutkan.
Untuk itu, chabot dianggap sebagai bagian penting dari pembangunan ekosistem social commerce ini. Chatbot memiliki potensi untuk membuat banyak hal lebih mudah, langsung dari ponsel pengguna.
Nantinya, BBM akan mengintegrasikan chatbot ke tampilan antarmuka pesan dan pilihan menu. Rencananya, API chatbot tersebut akan diluncurkan pada awal tahun ini.