Connect With Us

Stereotip Gender Tak Lagi Jadi Kendala dalam Sains

Redaksi | Rabu, 31 Maret 2021 | 19:31

Callista, siswi kelas 11 yang menjadi pemenang medali emas dalam ajang kompetisi internasional matematika: IB Mathematics Competition TI-Nspire 2020. (Istimewa / Istimewa)

 

TANGERANGNEWS.com-Perjuangan kesetaraan gender dalam STEM (Sains, Teknologi, Teknik dan Matematika) semakin mendapatkan perhatian dunia dan semakin banyak sosok wanita hebat dalam STEM. 

 

Meski demikian, perjuangan ini masih jauh dari garis akhir. Penelitian dunia menunjukkan bahwa STEM masih didominasi oleh laki-laki, dan hanya ada 10 - 28% perempuan di sektor STEM. 

 

“Terlalu banyak perempuan yang ditahan oleh bias, norma sosial dan ekspektasi yang mempengaruhi kualitas pendidikan dan mata pelajaran yang mereka pelajari,” kata Unesco, atau singkatnya, stereotip. 

 

Unesco berpendapat bahwa dengan menghancurkan stereotip, akan menjadi kunci untuk mempersempit kesenjangan gender di STEM.

 

Kyra, siswi kelas 11 sekolah Sinarmas World Academy (SWA) yang berhasil memenangkan medali emas dalam ajang kompetisi internasional matematika: IB Mathematics Competition TI-Nspire 2020, mengakui meski di era modern ini perempuan telah melangkah maju dan meninggalkan persepsi kuno tentang ketidaksesuaian perempuan di sektor STEM. Namun dampak dari stereotip yang dipraktekkan selama berabad-abad masih terasa. 

 

“Saya beruntung berada di lingkungan yang selalu mendukung perempuan berkarya dan berprestasi dalam STEM, tapi tidak semua seberuntung saya. Untuk meningkatkan partisipasi perempuan di STEM, kita harus mengakui bahwa masalah stereotip ini memang ada. Kita juga harus mendorong para anak perempuan untuk lebih tertarik pada STEM, karena dengan begitu akan memberikan mereka pilihan untuk mengejar STEM di masa depan,” katanya.  

Callista, siswi kelas 11 yang juga menjadi pemenang medali emas dalam ajang kompetisi internasional matematika: IB Mathematics Competition TI-Nspire 2020, mengajak para orangtua untuk mengenalkan matematika kepada anak sejak usia dini. 

 

“Saya terbiasa melihat buku matematika yang penuh dengan simbol, hal ini membuat saya tertarik pada matematika,” tuturnya. 

 

Bermula dari ketertarikan ini, Callista semakin menyadari bahwa matematika bukan hanya angka, penjumlahan, dan pengurangan dan merupakan konsep yang menarik untuk dijelajahi. 

 

“Pada awalnya, matematika merupakan sebuah bahasa, yang merupakan alat untuk pemahaman dan komunikasi global karena dapat diterapkan di banyak bidang dan dapat dipahami oleh siapa saja. Bahkan jika ada hambatan komunikasi lain,” terangnya.

Elma, salah satu guru matematika perempuan di Sinarmas World Academy (SWA) BSD City mengakui bahwa stereotip berperan penting dalam kesenjangan gender di STEM. 

“Ini bukan tentang anak perempuan yang kurang mampu dalam matematika daripada anak laki-laki. Dalam banyak kasus, anak perempuan tidak memiliki cukup minat untuk terus mencoba. Masyarakat secara tidak sadar mendefinisikan apa yang seharusnya seorang anak perempuan kuasai. Untuk mematahkan stereotip ini, masyarakat harus bekerja sama untuk membuka peluang agar anak perempuan diberikan kesempatan yang sama untuk mengeksplorasi, menemukan diri mereka dan berprestasi dalam definisi mereka sendiri di STEM ini.” ujar Elma.

 

Menurut laporan UNESCO dalam Cracking the Code: Pendidikan anak perempuan dan perempuan di STEM, sistem pendidikan dan sekolah memainkan peran utama dalam menentukan minat anak perempuan dalam STEM. 

 

Guru dan lingkungan belajar secara keseluruhan sangat penting dalam memastikan keterlibatan anak perempuan dengan STEM, dan bahwa guru STEM perempuan memiliki pengaruh positif pada kinerja dan keterlibatan siswi dalam studi dan karir STEM. 

 

“Saya beruntung berada di lingkungan SWA di mana tidak ada stereotip gender, tetapi saya sadar bahwa di banyak komunitas lain hal ini tidak terjadi,” terangnya.

TEKNO
Telkomsel Hadir di Jakarta Fair Kemayoran 2025, Ada Beragam Promo hingga Kompetisi Mobile Legend

Telkomsel Hadir di Jakarta Fair Kemayoran 2025, Ada Beragam Promo hingga Kompetisi Mobile Legend

Selasa, 1 Juli 2025 | 22:12

Telkomsel kembali hadir meriahkan gelaran Jakarta Fair Kemayoran (JFK) 2025 dengan membuka booth interaktif yang menghadirkan berbagai promo eksklusif hingga aktivitas seru.

BANTEN
Andra Soni Sebut Pendapatan Guru di Banten Tertinggi Kedua di Bawah Jakarta 

Andra Soni Sebut Pendapatan Guru di Banten Tertinggi Kedua di Bawah Jakarta 

Jumat, 4 Juli 2025 | 11:07

Gubernur Banten Andra Soni menyebut pendapatan guru di Provinsi Banten merupakan yang tertinggi kedua di Indonesia, hanya satu tingkat di bawah DKI Jakarta.

PROPERTI
The Exquis Lifestyle Park, Produk Komersial Modern Baru Seluas 1,4 Hekatre di BSD City

The Exquis Lifestyle Park, Produk Komersial Modern Baru Seluas 1,4 Hekatre di BSD City

Kamis, 3 Juli 2025 | 22:02

BSD City terus berkembang sebagai mega township dan menjadi salah satu kawasan hunian serta bisnis terintegrasi terbesar di Indonesia dengan total populasi mencapai hingga 500.000 jiwa.

TOKOH
Dari Manajer Artis ke Pebisnis Kopi, Kiprah Firmansyah di Balik Kopi Tanggar

Dari Manajer Artis ke Pebisnis Kopi, Kiprah Firmansyah di Balik Kopi Tanggar

Selasa, 17 Juni 2025 | 12:05

Berbekal pengalaman panjang di industri hiburan sebagai manajer artis, Firmansyah kini menapaki dunia bisnis dengan membawa cita rasa kampung halamannya ke Kota Tangerang.

""Kekuatan dan perkembangan datang hanya dari usaha dan perjuangan yang terus menerus""

Napoleon Hill