TANGERANGNEWS.com- Indonesia siap memasuki era baru transportasi udara dengan kehadiran mobil terbang buatan PT Dirgantara Indonesia (PTDI) berkolaborasi dengan perusahaan lokal teknologi berbasis di Bandung yang telah berdiri sejak tahun 2020, Vela Aero.
Mobil terbang bernama Vela Alpha ini dijadwalkan akan diluncurkan dan dipasarkan mulai tahun 2028.
Produksi massal Alpha direncanakan akan dilakukan di fasilitas PTDI yang terletak di Bandung.
"Ke depan PTDI dan Vela Aero akan melakukan co-partnering untuk produksi air taxi tersebut dan pengembangan lanjutannya," ungkap Humas PT Dirgantara Indonesia Anissa Carolina dalam keterangan resminya dikutip dari CNN Indonesia, Selasa, 17 September 2024.
Spesifikasi Mobil Terbang Vela Alpha
Vela Alpha merupakan pesawat Vertical Take-off and Landing (VTOL) yang dirancang untuk dapat lepas landas dan mendarat secara vertikal, mirip dengan helikopter.
Pesawat ini mampu mengangkut satu pilot dan empat penumpang, menjadikannya solusi transportasi udara masa depan untuk kota-kota besar.
Dengan panjang 10,8 meter, tinggi 4,2 meter, dan rentang sayap 13,1 meter, Vela Alpha dirancang untuk kenyamanan dan efisiensi.
Mobil terbang ini juga memiliki kabin yang terdiri dari dua ruang terpisah, yaitu ruang untuk pilot dan penumpang.
Performa dan Teknologi Vela Alpha
Vela Alpha akan hadir dalam dua versi tenaga, yaitu eVTOL (electric VTOL) dan hVTOL (hybrid VTOL).
Versi eVTOL yang sepenuhnya bertenaga listrik menawarkan jarak tempuh hingga 100 kilometer, dengan operasional yang sunyi dan nol emisi.
Alpha eVTOL juga dilengkapi dengan delapan kemasan baterai untuk menunjang daya tahan terbangnya.
Sementara itu, versi hybrid (hVTOL) menggabungkan tenaga listrik dengan mesin konvensional, memberikan fleksibilitas bagi konsumen yang memerlukan daya tambahan untuk penerbangan jarak jauh.
Alpha memiliki muatan maksimum sebesar 456 kilogram dan berat tinggal landas maksimum (MTOW) mencapai 2.850 kilogram.
Desain Vela Alpha menampilkan delapan baling-baling yang menghadap ke atas untuk lepas landas vertikal, serta satu baling-baling di buritan yang menghadap ke belakang untuk menambah stabilitas saat terbang. Penampilannya menyerupai jet kecil dengan kemampuan manuver tinggi.
Business Development PT Vela Prima Nusantara Heber MF Panjaitan mengatakan, saat ini PT Dirgantara Indonesia sedang mengajukan uji laik terbang Vela Alpha kepada Direktorat Kelaikudaraan & Pengoperasian Pesawat Udara (DKPPU) Kementerian Perhubungan.
Jika proses sertifikasi berjalan lancar, mobil terbang ini akan menjadi yang pertama di Asia Tenggara.
"Sertifikasi di awal tahun 2028 kemudian jual massal di akhir 2028," tukasnya.