TANGERANGNEWS.com- Mobil listrik semakin populer dan mendapatkan perhatian besar di Indonesia. Pemerintah pun berencana memberikan subsidi untuk kendaraan ini, agar lebih banyak masyarakat yang beralih ke mobil ramah lingkungan.
Namun, sebelum memutuskan membeli, ada baiknya memahami beberapa hal penting terkait perawatan mobil listrik agar tidak salah langkah.
Saat memutuskan membeli mobil listrik, satu hal yang perlu diperhatikan adalah sistem listrik di rumah. Pastikan daya listrik rumah Anda cukup untuk mengisi daya mobil. Beberapa mobil listrik, seperti Tesla, membutuhkan daya besar hingga 8.800 watt, yang setara dengan kebutuhan listrik satu rumah.
Jika daya rumah tidak mencukupi, pengguna harus menambah daya atau memasang jalur listrik baru khusus untuk pengisian daya mobil.
Selain itu, perhatikan kapasitas baterai mobil. Semakin besar kapasitas baterai (dalam kWh), semakin jauh jarak tempuhnya. Sebagai contoh, baterai 20 kWh biasanya dapat menempuh sekitar 180 km, sedangkan baterai 100 kWh mampu menempuh hingga 500 km. Namun, jarak tempuh bisa berkurang jika mobil sering digunakan dalam kondisi macet, menanjak, atau saat AC dinyalakan.
Pengisian Daya di Tempat Umum
Sebelum berpergian jauh, pastikan ada stasiun pengisian daya listrik di lokasi yang akan dituju, seperti di rest area. Walaupun infrastruktur pengisian daya mobil listrik di Indonesia terus berkembang, fasilitas ini belum tersedia di semua tempat.
Jadi, jika hanya menggunakan mobil untuk perjalanan harian ke kantor, hal ini mungkin tidak menjadi masalah. Namun, untuk perjalanan jauh, sebaiknya cek dulu lokasi-lokasi pengisian daya yang tersedia.
Risiko dan Tantangan Mobil Listrik
Seperti halnya teknologi baru, mobil listrik juga memiliki risiko. Salah satu risiko yang sering dibicarakan adalah masalah keselamatan saat terjadi kecelakaan.
Beberapa laporan dari luar negeri menyebutkan bahwa pada kasus kecelakaan, pintu mobil listrik terkunci dan sulit dibuka. Hal ini terjadi karena sistem mobil yang terhubung dengan baterai bisa mati total jika terjadi konsleting, sehingga semua sistem elektronik, termasuk pintu otomatis, tidak berfungsi.
Selain itu, baterai mobil listrik rentan terbakar jika terjadi benturan keras. Di beberapa negara seperti Korea Selatan, pemadam kebakaran bahkan harus menggunakan mobil tangki khusus untuk merendam mobil listrik yang terbakar karena baterai mobil tetap menyala meski telah dicelupkan ke dalam air.
Proses pemadamannya pun cukup sulit karena baterai dapat terbakar pada suhu sangat tinggi hingga 1800 derajat Celcius.
Tips Perawatan Mobil Listrik
Walaupun ada risiko, perawatan mobil listrik sebenarnya cukup sederhana, tidak jauh berbeda dengan perangkat elektronik seperti handphone atau laptop.
Berikut beberapa tips mudah dalam merawat mobil listrik dikutip dari kanal YouTube Dokter Mobil Indonesia, Jumat, 18 Oktober 2024.
1. Jangan Biarkan Baterai Kosong Sepenuhnya
Usahakan untuk tidak membiarkan baterai mobil listrik benar-benar habis sebelum diisi ulang. Sama seperti perangkat elektronik, pengisian daya ketika baterai sudah sangat rendah bisa mempengaruhi usia baterai.
2. Isi Daya Hingga Penuh, Lalu Cabut
Ketika baterai sudah penuh, sebaiknya cabut charger agar tidak terjadi overcharging, yang bisa memperpendek umur baterai.
3. Tempatkan di Lokasi yang Sejuk
Hindari menyimpan mobil di tempat yang terlalu panas, terutama saat pengisian daya. Tempatkan mobil di area terbuka dan berventilasi baik.
4. Rutin Update Software
Sama seperti perangkat elektronik lainnya, mobil listrik memerlukan pembaruan perangkat lunak secara berkala. Pembaruan ini penting untuk menjaga performa dan memastikan sistem tetap aman.
5. Cek Kondisi Coolant
Mobil listrik juga memerlukan coolant untuk menjaga suhu baterai. Jika coolant tidak berfungsi dengan baik, baterai bisa overheat, yang berpotensi menyebabkan kerusakan atau kebakaran. Pastikan selalu menggunakan coolant yang direkomendasikan oleh pabrikan.