Buat pria yang berasal dari Tentara Negara Indonesia (TNI) Angkatan Udara satu ini, keamanan Bandara Internasional Soekarno-Hatta sudah tak bisa ditawar-tawar lagi.
Hal itu terlihat dengan cara pria yang kini menjabat
Senior General Manager Bandara Soekarno-Hatta itu terpikirkan untuk memindahan kendaraan yang terparkir di jalan utama, depan Masjid atau seberang kantor PT Angkasa Pura II,
Sudah menjadi pemandangan umum jika Jumat, di Masjid Nurul Barkah para jamaah yang berasal dari pengguna jasa Bandara dan karyawan di sekitar Bandara salat dan memarkirkan kendaraannya di bahu jalan tersebut.
Dengan tegas Bram Bharoto Tjiptadi memindahkan lokasi ‘parkir jumat’ tersebut ke lapangan bola yang berada di samping Masjid tersebut. Ya, keamanan memang menjadi bagian sangat penting buat pria yang bertubuh tegap tersebut.
“Sekecil apapun harus kita perhatikan keamanan di Bandara ini. Bisa dibayangkan, jika sampai ada kebakaran di bandara, pemadam kebakaran tidak bisa melintas karena ada kendaraan yang diparkir di depan masjid,” jelasnya.
Dirinya mencontohkan atas apa yang terjadi ketika bus salah satu maskapai, yakni Lion Air yang terbakar di apron Terminal 1A pada 26 September 2013 lalu.
“Kalau tidak cepat dipadamkan, itu tentu sangat berbahaya. Bayangkan dunia internasional akan
ngapain coba kalau itu sampai terjadi apa-apa. Jalan tidak boleh ada penghalang, dengan alasan apapun,’ ujar Bram.
Bram mengaku, target dirinya adalah mengoptimalisasi pelayanan terhadap pengguna jasa bandara yang sejatinya hanya diproyeksikan untuk 20 juta penumpang, yang kini menjadi 57 juta penumpang itu.
“Tentu ini dibutuhkan kerja tim. Kami tentu memerlukan petugas Lalu lintas. Karena keamanan publik pun bagian dari kegiatan safety lalu lintas. Kita harus antisipasi ini,” ujar pria yang dibawah kepemimpinannya, Bandara Soekarno-Hatta berhasil menyabet piala Leadership Action 2013 oleh Polda Metro Jaya (Road Safety Partnership Action 2013) dan Bandara peringkat kedua terbersih dari Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif itu.