Connect With Us

MK Harus Kaji PP Tentang Jasa Konstruksi

| Minggu, 25 April 2010 | 16:30

Aris Pandela Ketua FMJK Kota Tangerang. (tangerangnews / dira)


TANGERANGNEWS-Forum Masyarakat Jasa Kontruksi (FMJK), Kota Tangerang, mendesak kepada Mahkamah Konstitusi (MK) agar menkaji ulang ( judicial review) Peraturan Pemerintah (PP) No. 4 tahun 2010 yang diproyeksikan akan mengganti PP No 28 tahun 2000, tentang usaha dan peran masayarakat jasa kontruksi dalam melaksanakan pembangunan di wilayahnya.
 
Pasalnya, isi dan makna PP No 4 tahun 2010 itu, dinilai bertentangan dengan Undang-Undang No 18 tahun 1999, tentang jasa kontruksi. "Apabila pemerintah bersikeras akan memberlakukan PP No 4 tahun 2010, seharusnya pemerintah merubah terlebih dahulu Undang-Undang No 18 tahun 1999, mengingat isi dari PP itu bertolak belakang dengan UU tersebut," kata Ketua FMJK Kota Tangerang, Harris Pandela, terkait rencana pemerintah yang akan memberlakukan PP No 4 tahun 2010 di Tangerang, siang ini.
 
Sebab, lanjut dia, berdasarkan ketentuan yang tertera di Undang-Undang No 18 tahun 1999 dan dilanjutkan dengan PP No 28 tahun 2000, usaha jasa kontruksi harus dikerjakan oleh masyakat, baik melalui forum maupun lembaga lainnya.
 
Sedangkan dengan adanya perubahan PP no 4 tahun 2010, jasa kontruksi itu akan diambil alih oleh pemerintah pusat yang kemudian dilaksanakan oleh pemerintah daerah, dalam hal ini Gubernur.
 
Akibatnya, kata Harris Lembaga Pengembangan Jasa Kontruksi Nasioanl (LPJKN) maupun Lembaga Pengembangan Jasa Kontruksi Daerah (LPJKD) nantinya akan dihapus dan digantikan oleh lembaga baru yang di bentuk oleh menteri maupun Gubernur. Sehingga tidak ada lagi usaha dan peran masyarakat dalam jasa konstruksi tersebut, mengingat semua usaha dan peran itu diambil alih oleh pemerintah pusat dan daerah.
 
Samahalnya dengan Awi Alhabsy, Wakil Sekretaris FMJK, Kota Tangerang yang menambahkan apabila PP No 4 tahun 2010 itu diberlakukan, sebanyak 450 perusahaan kontruksi di Kota Tangerang yang sudah bersertifikat akan menjerit. Pasalnya, selaian perusahaan-perusahaan tersebut tidak dapat lagi berperan dalam usaha jasa konstruksi, mereka juga sudah turut tender di berbagai proyek pemerintahan, kota Tangerang. "Kalau PP No 4 itu diberlakukan, tentu perusahaan-perusahaan tersebut akan merasa dirugikan," kata Aiwi.(dira)

KAB. TANGERANG
Libur Lebaran, Personel Gabungan Cegah Gangguan Kemanan dan Kriminal di Obyek Wisata Tangerang

Libur Lebaran, Personel Gabungan Cegah Gangguan Kemanan dan Kriminal di Obyek Wisata Tangerang

Jumat, 4 April 2025 | 13:43

Kepolisian Resor (Polres) Metro Tangerang Kota, Polda Metro Jaya fokus mengamankan objek wisata pada musim Lebaran Idul Fitri 1446 Hijriah/2025 Masehi. Fokus pengamanan digelar sejak hari ke-2 lebaran, Selasa 2 April 2025.

PROPERTI
Sumarecon Serpong Catat Penjualan Ruko Premium Capai Rp300 Miliar

Sumarecon Serpong Catat Penjualan Ruko Premium Capai Rp300 Miliar

Rabu, 26 Maret 2025 | 19:59

PT Summarecon Agung Tbk (Summarecon) berhasil mencatat penjualan yang sangat baik melalui produk komersial City Hub Commercial, “The Next Level” Workplace dan Commercial Space dari unit bisnis Summarecon Serpong.

KOTA TANGERANG
Sidang Penembakan Bos Rental di PN Tangerang, Keluarga Korban Hadirkan Saksi Kunci

Sidang Penembakan Bos Rental di PN Tangerang, Keluarga Korban Hadirkan Saksi Kunci

Selasa, 8 April 2025 | 16:18

Sidang lanjutan kasus penembakan tragis yang menimpa pemilik usaha rental mobil, kembali digelar hari ini di Pengadilan Negeri (PN) Tangerang, Selasa 08 April 2025.

BANDARA
Hari ini Puncak Arus Mudik di Bandara Soekarno-Hatta, Penumpang Diprediksi Capai 243 Ribu

Hari ini Puncak Arus Mudik di Bandara Soekarno-Hatta, Penumpang Diprediksi Capai 243 Ribu

Jumat, 28 Maret 2025 | 17:59

Puncak arus mudik di Bandara Soekarno-Hatta Kota Tangerang diperkirakan terjadi pada hari ini, Jumat 28 Maret 2025.

""Kekuatan dan perkembangan datang hanya dari usaha dan perjuangan yang terus menerus""

Napoleon Hill