Connect With Us

Perjalanan Panjang Kesuksesan Komarudin : Keterbatasan Bukanlah Halangan 

Rachman Deniansyah | Selasa, 31 Agustus 2021 | 19:06

Kepala Kepegawaian Daerah (BKD) Provinsi Banten, Komarudin. (@TangerangNews / Istimewa)

TANGERANGNEWS.com-Sosok birokrat senior, Komarudin yang saat ini menjabat sebagai Kepala Kepegawaian Daerah (BKD) Provinsi Banten, belakangan ini kerap mencuat dan mendapat perhatian publik. 

Terutama dalam sejumlah isu-isu penting seputar Aparatur Sipil Negara (ASN) di lingkup Provinsi Banten. 

Termasuk saat masyarakat Banten dihebohkan dengan isu korupsi masker yang berbuntut pada pengunduran diri sebanyak 20 pejabat dalam tubuh Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi Banten, pada Mei silam. 

Sosok Komarudin menjadi tokoh yang berani memunculkan dirinya di hadapan publik dan media dengan sejumlah pernyataannya yang berhasil menjernihkan asumsi publik. 

Hal itu pun kembali terulang, ketika masyarakat lagi-lagi dihebohkan dengan kabar kemunduran Sekretaris Daerah (Sekda) Provinsi Banten.

Lagi-lagi, sosok Komarudin lah yang saat itu kembali mengendalikan situasi. Ia menjadi satu-satunya pejabat yang mampu memberikan komentar kepada awak media guna menepis sejumlah isu miring yang berkembang. 

Namun siapa sangka, di balik kesuksesannya itu, dahulu Komarudin harus mati-matian berjuang dari titik terbawah. 

Jatuh bangun, merupakan makanan sehari-hari baginya. Terbilang sejak ia masih berusia belia, hingga sukses di tanah Banten seperti sekarang ini. 

Pendidikan

Komarudin lahir di desa terpencil, tepatnya di Kaki Gunung Lawu, Magetan, 21 Juli 1970 silam. Ia dilahirkan dari keluarga yang sangat sederhana. 

Ayahnya, saat itu hanya bekerja sebagai penjaga sekolah. Sementara ibunya, mengurus seluruh keperluan rumah tangga. Namun, dari pekerjaan ayahnya itulah, Komarudin memulai asa-nya. 

Sejak kecil, ia sangat gemar membaca. Hobinya itu pun terus ia jalani sepanjang waktu, dengan memanfaatkan pekerjaan sang ayah. Setiap hari, ia datang ke sekolah lebih awal. Sedangkan pulang, selalu lebih akhir. 

Sembari membantu ayahnya, ia selalu manfaatkan waktu untuk menengok jendela dunia. Berbagai buku yang disimpan di perpustakaan sekolah, ludes dibaca olehnya. 

Ia membuktikan, keterbatasan bukanlah akhir dari segalanya. Kekurangan pun bukanlah menjadi halangan baginya untuk menoreh prestasi. 

Sejak bangku Sekolah Dasar saja, nilai Komarudin selalu menjadi yang terbaik. Hingga, ia pernah mendapat nilai tertinggi saat Ujian Akhir Nasional SMP se-wilayah Kecamatan.

Prestasi di bidang akademik itu pun ternyata mengantarkan dirinya untuk diterima di SMA 1, yang notabene-nya merupakan sekolah unggulan. 

“Tidak mudah, karena rata-rata siswa di situ anak pejabat,” ujar Komar.

Setelah tamat SMA, halangan kembali dihadapi oleh Komarudin yang saat itu bertekad kuat untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang perguruan tinggi. 

"Hal mustahil menghantui saya. 'Bagaimana caranya? Sementara orang tuanya, karena keterbatasan ekonomi, jauh hari sudah berpesan, hanya sanggup membiayai sampai SMA, selebihnya cari sendiri," tuturnya. 

Namun lagi-lagi, hal itu tak sama sekali menghalanginya. Justru, ia menjadikan rintangan itu menjadi batu loncatan. 

Jawaban atas pertanyaan mustahil itu, bukan hanya mengantarkan Komarudin ke perguruan tinggi saja. Tetapi juga, menentukan masa depan dalam perjalanan hidupnya. 

Ia tak patah arang. Dengan prestasinya itu, ia mencari pendidikan lanjut yang tak mengharuskannya mengeluarkan sepeserpun rupiah. 

Ia sadar, saat itu satu-satunya alternatif yang tersedia hanyalah dengan mengikuti tes sekolah ikatan dinas. 

Pagi, siang, dan sore ia manfaatkan waktu untuk belajar. Hingga akhirnya, Komarudin berhasil diterima di Sekolah Tinggi Pemerintahan Dalam Negeri (STPDN), Bandung.

“Menjadi PNS, menjadi birokrat sebenarnya bukan cita-cita. Yang utama waktu itu, yang penting saya bisa sekolah. Saya cinta Ilmu pengetahuan. Saya harus melanjutkan sekolah. Ternyata, saya dapat dua-duanya (ilmu dan jabatan),” terangnya. 

Usai lulus pada tahun 1993, Komarudin yang sudah beranjak dewasa lantas melanjutkan pendidikannya pada jenjang perkuliahan di Institut Ilmu Pemerintahan (IIP) Jakarta. 

Saat itu ia mengambil program S1 Jurusan Manajemen Pemerintahan. Ia lulu

TANGSEL
Tukang Bakso di Pamulang Diamuk Massa Usai Lecehkan Bocah 16 Tahun

Tukang Bakso di Pamulang Diamuk Massa Usai Lecehkan Bocah 16 Tahun

Jumat, 22 November 2024 | 23:31

Seorang tukang bakso berinisial S, 47, diamuk massa setelah diketahui melakukan dugaan pelecehan seksual terhadap remaja berusia 16 tahun di Pamulang, Kota Tangerang Selatan (Tangsel).

MANCANEGARA
Kembali ke Gedung Putih, Donald Trump Terpilih Jadi Presiden Amerika Serikat ke-47

Kembali ke Gedung Putih, Donald Trump Terpilih Jadi Presiden Amerika Serikat ke-47

Kamis, 7 November 2024 | 09:27

Donald Trump resmi kembali ke Gedung Putih setelah terpilih sebagai Presiden Amerika Serikat ke-47. Kemenangan ini diumumkan oleh kantor berita The Associated Press pada Rabu dini hari waktu setempat.

BISNIS
Media Asing Singgung Kebijakan Indonesia Blokir Aplikasi Temu

Media Asing Singgung Kebijakan Indonesia Blokir Aplikasi Temu

Rabu, 20 November 2024 | 09:49

Kehadiran aplikasi Temu marketplace asal China kian menjadi sorotan banyak pihak. Baru-baru ini, media asing menyinggung kebijakan pemerintah Indonesia yang memutuskan untuk memblokir aplikasi tersebut.

BANDARA
WNI Buron Judi Online W88 Ditangkap di Filipina

WNI Buron Judi Online W88 Ditangkap di Filipina

Jumat, 22 November 2024 | 14:52

Warga negara Indonesia (WNI) buronan kasus judi online W88 yang kabur ke Filipina ditangkap aparat Bareskrim Polri.

""Kekuatan dan perkembangan datang hanya dari usaha dan perjuangan yang terus menerus""

Napoleon Hill