TANGERANGNEWS-Anda sedang sibuk. Atau, tidak memiliki waktu luang untuk bersantap sambil bersantai. Kantin Puspitasari kiranya cocok untuk disinggahi. Selain nyaman, resto berkonsep serba bambu ini juga menyiapkan beragam menu yang siap saji.
Berdiri di Jalan Raya Imam Bonjol, No 99, Karawaci, Kota Tangerang, resto ini menjadi salah satu tempat makan alternatif yang bisa dipilih oleh kalangan sibuk. Selain dengan dengan pusat Kota Tangerang, Kantin Puspitasari juga berada tak jauh dari wilayah Lippo Karawaci yang nota bene merupakan perbatasan wilayah Kabupaten Tangerang.
”Lokasi kami berada di wilayah perbatasan. Itu artinya, kami siap melayani pengunjung baik dari wilayah Kota maupun Kabupaten Tangerang. Mau yang makan sendiri, bersama teman atau keluarga, hingga acara formil lainnya yang kebutuhannya mendadak dan mendesak. Semua akan kami layani dengan baik,” kata Charli Agus Pujianto, Pengelola Kantin Puspitasari.
Dengan konsep prasmanan, sedikitnya 25 menu tersaji dan siap untuk disantap. Mulai dari cumi lada hitam, cumi acar kuning, cumi goreng tepung, tahu sambal, telur dadar dan sambal, cah kangkung, pepes ikan tongkol, sambal ikan tongkol, acar ikan bawal, tauco gurame hingga sambal ikan asin dan banyak lagi menu lainnya.
”Setiap pengunjung yang datang, bisa langsung memilih menu yang disukai dan menyantapnya. Tanpa harus menunggu lama hingga pesanan datang. Kenyamanan dan kenikamatan bersantap akan lebih terasa, ditemani dengan alunan musik bernuansa jawa,” ujar Charli lagi.
Dari sekian banyak menu yang disuguhkan, ada satu menu yang menjadi andalan Kantin Puspitasari. Yaitu, rawon hitam. Pertanyaan yang muncul adalah, kenapa mesti rawon? Bukankah menu rawon biasa dijumpai di rumah makan kelas bawah, seperti warteg?
Ya, meski rawon adalah menu yang biasa dijumpai di warung makan kelas bawah, namun rawon sajian Kantin Puspitasari tentu sangat berbeda dibanding rawon biasa. Karena rawon andalan dimaksud adalah rawon hitam khas Jawa Timur. Dan, yang membuatnya berbeda adalah, warnanya yang hitam dan rasanya yang khas.
Rawon hitam ini sedianya dibuat dengan daging muda yang masih melekat pada tulang sapi. Belum lagi kuahnya dicampur dengan buah luwek dan sambal pedas, membuat citarasa rawon hitam ini menjadi semakin nyata sekaligus menunjukkan khas daerah asalnya.
Agar rasa rawon menjadi khas, memasaknya harus dengan sejumlah tekhnik. Kuah dengan rendaman luwek harus diberi bumbu khusus, agar menghasilkan kuah yang kental dan hitam. Selanjutnya, barulah daging sapi muda siap dimasukkan olahan kuah hingga matang. Rasa akan semakin khas menggelitik lidah, bila diberi sambal pedas.
“Kalo mas gak percaya silahkan saja dicoba, pasti mas akan ketagihan dengan rasanya yang berbeda serta keempukan dagingnya yang membuat mas teringat selalu,” ujar Setiawan, Owner sekaligus Penanggungjawab Kantin Puspitasari.
Aneka Jus
Untuk melengkapi kenikmatnya sajian menu di Kantin Puspitasari, tak ada salahnya bila anda mencicipi segarnya aneka jus buah segar pilihan. Beberapa jenis jus di tempat itu seperti strawberry, alpukat, markisa, jambu hingga belimbing.
Menurut Setiawan, minuman jus yang sangat disukai pelanggan adalah jus alpukat. Dengan campuran susu cokelat, ditambah dengan es batu yang dihaluskan menjadikan jus ini menjadi ”pujangga” dilidah pengunjung. ”Kami selalu berupaya menjaga kualitas rasa dengan standarisasi tubuh sehat. Untuk itu, selain memanjakan lidah dengan rasa, kami juga selalu memilih kualitas buah yang akan dijadikan jus, hingga tetap sehat saat dimkonsumsi,” ujar Setiawan.
Meski dengan kualitas yang mantap, namun anda juga tidak perlu mengerutkan kening membayar tagihan. Karna, untuk tiap gelas jus anda cukup merogoh kocek sebesar Rp. 7000. ”Tak cuma minuman saja yang murah, makanan yang kami sajikan harganya juga murah, mulai dari Rp. 5.000 sampai Rp. 20.000, kami sudah bisa menjamin kepuasan bagi lidah dan perut anda,” ujarnya.(irsa)