TANGERANGNEWS.com-Obyek wisata yang berlokasi di Jalan Cigaru, Kecamatan Cisoka, Kabupaten Tangerang ini dulunya sempat menjadi salah satu primadona wisata warga Tangerang, lantaran keunikan air danaunya yang dapat berubah-ubah warna, terutama warna biru.
Namun, akibat pandemi Covid-19 yang berlangsung selama 2020 dan 2021 menyebabkan telaga biru kian sepi pengunjung. Selain itu, aturan PSBB memang membatasi adanya perkumpulan orang dalam satu titik, sehingga berdampak pada jumlah pengunjung tak hanya Telaga Biru tetapi juga ke obyek wisata lainnya.
Kini, selepas pandemi mulai mereda, Telaga Biru tampak belum menunjukkan tanda-tanda kembali ke keadaan semulanya dan terlihat kurang terawat.
Berapa pengunjung dari Telaga Biru pun berkomentar melalui Google Maps mengenai keadaannya yang tak seindah dulu. Fasilitas pun sudah beberapa tidak beroperasi.
“Tempat wisata yang terlantar, danau sudah tidak biru. Menurut info dari warga sekitar ada dua versi. Katanya semenjak ada orang meninggal tenggelam air mulai kotor menjadi cokelat dan hijau. Lalu kedua terlalu dikomersilkan tetapi tidak dijaga kebersihannya,” ujar Martin Khouw Kurniawan di kolom komentar Google Maps.
Menurut Martin, alasan logisnya yakni karena beberapa warung yang buka di Telaga Biru tersebut membuang air kotor dan bekas makanannya ke dalam danau, sehingga mempengaruhi rusaknya habitat ekosistem.
Selain itu, yang menjadi permasalahan berikutnya yakni banyaknya pungli di Telaga Biru. Para pengunjung mengeluhkan lantaran sudah membayar di depan namun harus membayar pungli lagi di dalam.
“Sungguh sayang oknum masyarakat di sana juga masih banyak yang pungli dan membuat kapok kita kesana lagi, padahal secara tidak langsung jika banyak pengunjung ini mampu menggerakkan perekonomian warga sekitar danau tersebut,” ujar Angga Faidah, warga lainnya yang berkomentar.