Connect With Us

Mengenal 6 Tarian Tradisional Khas Tangerang

Fahrul Dwi Putra | Minggu, 9 Oktober 2022 | 15:32

Kebudayaan lokal Kota Tangerang ditampilkan di Bandara Soekarno Hatta, Sabtu 8 Oktober 2022. (@TangerangNews / Rangga Agung Zuliansyah)

TANGERANGNEWS.com-Tangerang merupakan salah satu wilayah terbesar di Provinsi Banten, telah meninggalkan ragam warisan budaya yang harus tetap terjaga.

Banyak ragam warisan budaya tersebut, salah satunya adalah tari tradisional. Sebagai wilayah yang multikultural, tari tradisional Tangerang menyerap seni budaya tradisional Jawa, Sunda, Cina dan Betawi.

Tari tradisional tersebut saat ini biasanya digunakan untuk acara-acara pemerintahan resmi atau dalam rangka penyambutan tamu. Berikut ini enam tari tradisional khas Tangerang seperti yang dilansir dari Kompas.com, Minggu, 9 Oktober 2022:

 

1. Tari Cukin

Tarian ini menggabungkan antara budaya Cina, Sunda, Jawa, dan Betawi. Tari Cukin berasal dari Kabupaten Tangerang. Gerakannya merupakan mengangkat gerakan yang penuh isyarat makna, menyajikan drama tari bertema pergaulan. Sebagai hasil adaptasi dan kreasi masyarakat Tangerang dari Tari Selendang Betawi.

Tarian ini akan terdapat unsur drama yang mengisahkan lima orang “nong” (gadis) yang sedang bersenda gurau dan bergembira menikmati malam yang indah. Kegembiraan diluapkan dalam bentuk gerak tari yang sangat indah, sehingga seorang laki-laki (kang) tergerak untuk ikut serta di dalamnya.

Menuju ke akhir kisah, para nong meninggalkan kang yang sedang terhanyut dengan tarian dan alunan musik. Saat tersadar, penari laki-laki kemudian mengejar lalu menarik selendang salah satu nong, hingga terjadi tarik-menarik yang mengakibatkan penari laki-laki terjatuh.

 

2. Tari Lenggang Cisadane

Berangkat dari keprihatinan seorang seniman asal Kota Tangerang, H Yunus Ahmad Sanusi, terhadap budaya tradisional yang kian tergerus zaman. Akhirnya pada 2008 dirinya menciptakan sebuah tarian bernama tari lenggang Cisadane.

Eksistensi tarian ini kemudian dilirik oleh pemerintahan setempat pada 2011. Kemudian Dinas Pemuda, Olahraga, Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Tangerang menetapkan Tari Lenggang Cisadane sebagai tarian selamat datang.

Gerakan tarian ini diciptakan untuk remaja, tarian ini menggabungkan perpaduan Tarian Cokek, Tarian Topeng Betawi dan Tari Jaipong. Tarian ini menyesuaikan norma kesopanan di Tangerang, sehingga gerakannya lebih halus.

 

3. Tari Walijamaliha

Tarian ini baru diresmikan pada 5 November 2010 di Anyer dalam acara Festival Anyer kala itu. Atas gagasan dari Gubernur Provinsi Banten, Ratu Atut Chosiyah dan Kadisbudpar Provinsi Banten Egi Djanuiswati, kemudian diciptakan oleh seniman-seniman asal Banten.

Meski tarian ini cenderung cepat dan lincah namun tetap memasukkan unsur agamis, hal ini karena menggambarkan karakter warga Banten yang riang, ramah, dan enerjik.

Dalam tarian ini memadukan budaya Jawa, budaya Sunda, Etnis Cina, India dan Arab. Tarian ini ditarikan oleh wanita namun tetap dengan kostum yang sopan dan tidak terbuka.

 

4. Tari Bendrong Lesung

Tarian unik ini telah ada sejak dulu kala, sebagai isyarat untuk senantiasa bersyukur dengan anugerah dari Tuhan Yang Maha Esa. Sebab, tarian ini dipertunjukkan setiap musim panen tiba.

Pertunjukan Tari Bendrong Lesung ditarikan oleh wanita dewasa dengan jumlah penari terdiri dari enam orang. Namun, lambat laun penari pria juga tak luput menjadi bagian dari pertunjukan.

 

5. Tari Grebeg Terbang Gede

Tarian ini kental dengan unsur Islami lantaran dulunya digunakan para penyebar Islam ketika menyebarkan ajarannya di tanah Banten.

Saat ini tarian Grebeg Terbang Gede digunakan sebagai tarian selamat datang untuk menyambut tamu agung atau dalam acara-acara pemerintahan resmi.

Lalu, seiring perkembangannya digunakan sebagai upacara ritual, seperti ngarak panganten, ruwatan rumah, akikahan hajat bumi, dan juga hiburan.

Arti kata "Grebeg" sendiri diambil dari kosa kata bahasa Jawa Banten yang memiliki arti dirempug atau dikeroyok. Gerakan tarian ini menyimbolkan masyarakat Banten yang religius, ramah, dan terbuka.

 

6. Tari Topeng Tangerang

Tarian ini dicetuskan oleh pengajar dari Institut Seni Budaya Indonesia yang bernama Irawati Durban atas permintaan dari Kepala Dinas Budaya dan Pariwisata (Disbupdar) Kota Tangerang pada 2018.

Tarian ini sangat erat dengan Kota Tangerang dibuktikan dengan empat unsur budaya yakni Budaya Betawi, Tionghoa, Sunda, dan Jawa sebagai simbol keragaman Kota Tangerang.

Gerakan dari tarian ini menyesuaikan dengan keadaan Kota Tangerang, dengan gerakan filosofi dinamisnya Kota Tangerang. Namun tidak lupa menggabungkan gerakan riang yang indah sebagai lambang kemakmuran.

Gerakan tarian yang ditampilkan dengan tarian yang gagah menggambarkan dinamika Kota Tangerang yang dinamis, dilanjutkan dengan gerak putri Cina yang menggambarkan keindahan. Tarian Topeng Tangerang baru diresmikan pada 2019.

NASIONAL
Penyebab Keracunan Susu MBG Terkuak, Distribusi Tanpa Cold Chain Pemicu Tumbuhnya Mikroba

Penyebab Keracunan Susu MBG Terkuak, Distribusi Tanpa Cold Chain Pemicu Tumbuhnya Mikroba

Rabu, 3 Desember 2025 | 16:51

Isu keracunan makanan yang terjadi dalam Program Makan Bergizi Gratis (MBG) khususnya yang terkait dengan penyediaan susu sekolah, mendapat sorotan dari berbagai pihak.

KOTA TANGERANG
Samsat Cikokol Upayakan Penagihan Pajak Kendaraan Bermotor Secara Door to Door

Samsat Cikokol Upayakan Penagihan Pajak Kendaraan Bermotor Secara Door to Door

Kamis, 4 Desember 2025 | 07:18

Petugas Samsat Cikokol melaksanakan kegiatan penagihan pajak kendaraan bermotor secara door to door dengan mendatangi langsung kediaman para wajib pajak yang tercatat menunggak pembayarannya.

OPINI
Negara di Dalam Citra: Morowali, Nikel, dan Hiperrealitas Politik

Negara di Dalam Citra: Morowali, Nikel, dan Hiperrealitas Politik

Minggu, 30 November 2025 | 15:05

i jantung Sulawesi Tengah, di tengah hiruk pikuk investasi triliunan rupiah dan janji manis hilirisasi nikel, berdiri sebuah landasan pacu yang kini membelah kesadaran politik nasional: Bandara Khusus IMIP di Morowali.

PROPERTI
Catat Penjualan Positif Sepanjang Tahun, ModernCikande Raih Penghargaan PIA 2025 dan 

Catat Penjualan Positif Sepanjang Tahun, ModernCikande Raih Penghargaan PIA 2025 dan 

Rabu, 26 November 2025 | 14:52

Kawasan industri ModernCikande Industrial Estate (MCIE) l dinobatkan sebagai peraih penghargaan Properti Indonesia Award 2025 untuk kategori Property Development – Industrial Estate Development

""Kekuatan dan perkembangan datang hanya dari usaha dan perjuangan yang terus menerus""

Napoleon Hill