Hari Perhubungan Nasional, Naik Bus Tayo dan Si Benteng di Tangerang Gratis
Selasa, 16 September 2025 | 18:36
Ada kabar gembira untuk seluruh masyarakat, dalam rangka memperingati Hari Perhubungan Nasional (Harbunas).
TANGERANGNEWS.com-Satuan Lalu Lintas (Satlantas) Polresta Tangerang memperingati Hari Lalu Lintas Bhayangkara ke-64 dengan menggelar senam bersama, Jumat (6/9/2019).
Acara yang dilangsungkan di kantor Satlantas Polresta Tangerang di Tigaraksa itu diikuti ratusan peserta, diantaranya anggota Satlantas, juga perwakilan organisasi kemasyarakatan (Ormas), Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM), tokoh agama dan masyarakat, TNI dan masyarakat umum.
Dengan mengenakan tutup kepala khas berbagai suku bangsa di Indonesia, ratusan peserta itu melakukan senam bersama yang bertajuk Senam Nusantara.
Waka Polresta Tangerang AKBP Komarudin mengatakan acara tersebut dalam rangka memperingati Hari Lalu Lintas Bhayangkara ke-64.
"Selain untuk menyikapi berbagai permasalahan lalu lintas di wilayah hukum Polresta Tangerang, kami juga meneguhkan komitmen bersama masyarakat Kabupaten Tangerang untuk selalu menjaga persatuan dan kesatuan bangsa," ujarnya.
Baca Juga :
Senam Nusantara itu juga sebagai simbol keberagaman masyarakat Kabupaten Tangerang yang terdiri dari berbagai suku bangsa namun tetap harmonis dalam kehidupan.
"Kami ingin menyampaikan dan menunjukkan bahwa masyarakat Kabupaten Tangerang benar-benar solid dan cinta NKRI," pungkasnya.(RAZ/HRU)
Ada kabar gembira untuk seluruh masyarakat, dalam rangka memperingati Hari Perhubungan Nasional (Harbunas).
Di tengah perjuangan untuk pulih dari trauma, para korban tindak pidana kekerasan seksual (TPKS) di Kabupaten Tangerang sering kali menghadapi tantangan berat lainnya yakni pengucilan dan perlakuan tidak adil dari lingkungan sekitar
Kobaran api hebat yang melalap sebuah gudang logistik di Jalan Bhayangkara 1, Kelurahan Paku Jaya, Kecamatan Serpong Utara, Kota Tangerang Selatan (Tangsel). membuat geger warga sekitar, Senin malam 14 September 2025.
Pendidikan tinggi kerap disebut sebagai tangga mobilitas sosial—jalan bagi anak-anak dari keluarga biasa untuk mendaki ke strata sosial yang lebih tinggi. Namun kenyataan di lapangan sering kali tidak seindah slogan.