Connect With Us

Sulit Ditemui, DPRD Kota Tangerang Sebut Pengelola Pasar Tanah Tinggi Seperti Tuhan

Achmad Irfan Fauzi | Kamis, 30 November 2017 | 22:20

Anggota DPRD Kota Tangerang saat audiensi dengan perwakilan pedagang Pasar Induk Tanah Tinggi, Kamis (30/11/2017). (@TangerangNews2017 / Achmad Irfan Fauzi)

TANGERANGNEWS.com-Hartono, yang merupakan pemilik PT Selaras Griya Adigunatama sebagai Pengelola Pasar Induk Tanah Tinggi sulit ditemui anggota DPRD Kota Tangerang.

Hartono, menurut anggota DPRD Kota Tangerang, sudah dipanggil DPRD. Dia diminta hadir untuk dilakukan mediasi antara pengelola pasar dan pedagang Pasar Induk Tanah Tinggi (PITT). Dari panggilan DPRD tersebut, Hartono pernah hadir sekali. Namun pertemuan itu tidak melibatkan pihak PITT, hanya pihak DPRD dan Hartono saja.

Seperti yang dikatakan oleh Fraksi PAN DPRD Kota Tangerang Dedi Hasbulah. Dia menyebut semenjak Pasar Induk berada, dirinya baru bertemu pengelola pasar hanya sekali saja. Itu pun karena adanya permasalahan dengan pedagang.

BACA JUGA : Ratusan Pedagang Pasar Tanah Tinggi Geruduk Puspemkot Tangerang

BACA JUGA : Ini Jawaban Manajemen Pasar Tanah Tinggi

"Ketemu Hartono itu sulit seperti ketemu Tuhan," kata dia, saat audiensi dengan pedagang PITT, di Gedung DPRD Kota Tangerang, Kamis (30/11/2017).

Ditempat yang sama, pihak pedagang merasa kecewa dengan DPRD. Pasalnya DPRD telah berjanji kepada mereka untuk mempertemukannya dengan Hartono. Saking sulitnya memanggil Hartono, Penasehat Paguyuban PITT Erna Peranginangin menyebut kalau Hartono memang hebat.

"Saya kecewa sama anggota dewan, sudah 15 hari kami percayakan untuk panggil pengelola pasar (Hartono) tidak bisa juga, saya bingung sama dewan dan wali kota, sesakti apa sih Hartono sampai sulit dipanggil," ujar dia.

Masih di waktu yang sama, Ketua Komisi III DPRD Kota Tangerang Solihin menjelaskan,  Hartono memang telah memberikan pernyataan kepada DPRD dalam permasalahan yang dialami PITT.

"Tadi saya enggak ngomong banyak lantaran kita sudah memanggil pihak pengelola dengan penyataannya demikian. Puncaknya adalah bagaimana antara pihak pengelola dan para pedagang yang sedianya hari ini dipertemukan, namun gagal," jelas dia.

Solihin mengaku, pernyataan dari Hartono kala itu bagi pedagang yang mendukung programnnya akan dijamin oleh pengelola pasar. Sedangkan untuk yang tidak mendukung tidak ada masalah. "Persoalannya para pedagang enggan membayar sampai 2026. Itu kan program pengelola, kalau enggak setuju tak masalah. Engga dipaksa sama dia juga," ungkapnya.

Ketika ditanya langkah selanjutnya, Solihin menjawab akan sesegera mempertemukan keduanya. "Karena kebetulan besok hari libur nasional, ada kewajiban reses. Mungkin Selasa kita kasih kabar kepada mereka antara Rabu atau kapan mereka harus siap kita temukan, dan kita (DPRD) sebagai mediator saja," tukas dia.(DBI/RAZ)

BANTEN
Warga Miskin Ekstrem di Kabupaten Tangerang Terbanyak se-Banten, Dipicu PHK Massal

Warga Miskin Ekstrem di Kabupaten Tangerang Terbanyak se-Banten, Dipicu PHK Massal

Selasa, 16 Desember 2025 | 23:08

Kabupaten Tangerang kini menyandang peringkat daerah dengan jumlah penduduk miskin ekstrem terbanyak di Provinsi Banten.

SPORT
Gagal Pertahankan Emas SEA Games 2025, Pengamat Nilai Timnas Indonesia U-22 Ada Masalah Tata Kelola

Gagal Pertahankan Emas SEA Games 2025, Pengamat Nilai Timnas Indonesia U-22 Ada Masalah Tata Kelola

Senin, 15 Desember 2025 | 15:13

Kegagalan Timnas Indonesia U-22 mempertahankan medali emas di SEA Games 2025 Thailand dinilai tidak sekadar disebabkan hasil pertandingan di lapangan.

NASIONAL
Pemerintah Klaim Cabut Izin 22 PBPH Bermasalah Seluas Lebih dari 1 Juta Hektare

Pemerintah Klaim Cabut Izin 22 PBPH Bermasalah Seluas Lebih dari 1 Juta Hektare

Selasa, 16 Desember 2025 | 15:34

Sebanyak 22 perizinan berusaha pemanfaatan hutan (PBPH) yang dinilai bermasalah dan merugikan masyarakat serta lingkungan dicabut oleh pemerintah pusat.

TANGSEL
Biadab! Ayah Kandung di Ciputat Banting Bayi 6 Bulan hingga Tewas Gegara Menangis Terus

Biadab! Ayah Kandung di Ciputat Banting Bayi 6 Bulan hingga Tewas Gegara Menangis Terus

Selasa, 16 Desember 2025 | 17:47

Tragedi kekerasan terhadap anak yang mengakibatkan korban tewas kembali terjadi di Kota Tangerang Selatan (tangsel).

""Kekuatan dan perkembangan datang hanya dari usaha dan perjuangan yang terus menerus""

Napoleon Hill