Connect With Us

Gas Elpiji 3 Kg di Kota Tangerang Langka, Warga Menjerit

Achmad Irfan Fauzi | Rabu, 6 Desember 2017 | 13:00

Puluhan gas elpiji 3 kg yang kosong di agen milik Yeni. (@TangerangNews / Achmad Irfan Fauzi)

TANGERANGNEWS.com- Kota Tangerang sedang dilanda kelangkaan gas elpiji 3 Kg. Warganya pun menjerit, mereka mengaku kesulitan untuk mendapatkan gas melon tersebut.

Seperti yang dikatakan Sutini, warga Kelurahan Babakan. Dia mengatakan sudah sepekan ini sering tidak memasak akibat keberadaan gas 3 Kg ini sulit didapatkan. "Sudah dari kemarin (sepekan) nyari gas 3 kilo di warung, kosong terus," ujarnya, Rabu (6/12/2017).

BACA JUGA :

Sutini menjerit lantaran disejumlah warung kelontong tempatnya membeli gas melon itu hanya menjual beberapa tabung gas saja.

"Kemarin ada gas datang dari agen ke warung cuma 8 tabung, harganya naik. Itu warga sini perebutan, saya juga engga kebagian," katanya.

Hal itu juga diungkapkan oleh Yeni, seorang pemilik agen gas di Jalan Kisamaun, Kota Tangerang. Dia menjelaskan bahwa semenjak akhir bulan November 2017, sama sekali tidak ada pasokan gas 3 kg di agen tempatnya berjualan.

"Sudah dari tanggal 30 kemarin gas kosong, ya dari sananya (Pertamina) memang kosong," ungkap Yeni, Rabu (6/12/2017).

Yeni menuturkan, pasokan yang kosong hanya gas elpiji 3 kg saja, untuk gas elpiji 12 kg tidak mengalami kelangkaan. Yeni juga mendapat kabar, bahwa dari pihak Pertamina hanya akan mendistribusikan gas melon berwarna hijau ini kepada Kantor Kelurahan saja.

Sedangkan untuk gas 3 Kg yang dijual di pasaran nantinya akan berubah harga dan warna tabungnya yaitu dengan harga 40 ribu dan tabung berwarna pink.

"Kalau kosong sih, katanya alasan dari Pertamina lagi ingin merubah bentuk tabung gas yang 3 kg jadi warna pink, itu juga harganya beda jadi lebih mahal," tutur Yeni.(RAZ/HRU)

OPINI
Birokrasi Lumpuh di Era VUCA Akibat Ajal Meritokrasi dan Kronisme Lokal

Birokrasi Lumpuh di Era VUCA Akibat Ajal Meritokrasi dan Kronisme Lokal

Jumat, 31 Oktober 2025 | 12:05

Sistem birokrasi Indonesia pasca-reformasi dibangun di atas optimisme tinggi terhadap meritokrasi. Konsep ini, yang secara ilmiah berarti sistem yang menempatkan seseorang berdasarkan kemampuan, keahlian, dan kinerja (merit), tertuang dalam UU ASN

BISNIS
Jangan Lewatkan Festival Gawai Dayak 2025 di Hampton Square, Ada Tari, Kuliner, dan Pawai Budaya

Jangan Lewatkan Festival Gawai Dayak 2025 di Hampton Square, Ada Tari, Kuliner, dan Pawai Budaya

Minggu, 2 November 2025 | 16:29

Suasana Borneo kini hadir di Gading Serpong. Festival Budaya Gawai Forum Dayak Kalimantan Barat Jakarta (FDKJ) 2025 resmi digelar di Hampton Square Paramount Gading Serpong mulai 31 Oktober hingga 9 November 2025.

""Kekuatan dan perkembangan datang hanya dari usaha dan perjuangan yang terus menerus""

Napoleon Hill