PBB Desak Investigasi Penanganan Demonstrasi di Indonesia
Selasa, 2 September 2025 | 12:30
Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) menyoroti rangkaian aksi demonstrasi yang terjadi di Indonesia dalam beberapa hari terakhir.
TANGERANGNEWS.com - Para murid yang duduk di bangku sekolah pada era globalisasi ini sangat tidak bisa di sentuh oleh gurunya.
Hal itu berbeda dengan pada saat zaman Ketua Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) Kota Tangerang Jamalludin duduk di bangku sekolah.
Seperti dikatakan olehnya pada acara coffee morning yang dihelat di Kampus Unis Kota Tangerang, Rabu (6/12/2017).
Dia mengatakan, bahwa sikap anak sekolah dizaman dahulu dan jaman now sangat berbeda.
BACA JUGA: Pelajar SMP Terbuka di Tangsel Adu Ilmu & Bakat di Lomojari
Sikap berbeda yang dia maksud adalah kalau murid dizaman dahulu jika memiliki kesalahan dan ditegur oleh gurunya tidak masalah. Bahkan dijewer pun tidak masalah sama sekali.
"Murid dizaman dulu mungkin dijewer tidak masalah, beda dengan zaman sekarang," ujarnya.
Jika hal itu terjadi pada saat ini, seorang guru yang menegur anak muridnya pun harus berhati-hati. Dan guru tidak bisa menyentuh anak didiknya sedikit pun.
Karena, kalau melakukan peneguran dengan hukuman yang diterapkan pada zaman dahulu seperti menjewer dan mencubit anak muridnya bisa dibawa ke hukum.
"Kalau sekarang di zaman now sudah di bawa ke ranah hukum," ungkapnya.(DBI/RGI)
Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) menyoroti rangkaian aksi demonstrasi yang terjadi di Indonesia dalam beberapa hari terakhir.
Kabar duka datang dari keluarga besar Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Provinsi Banten. Ketua Umum KONI Banten, Edi Ariadi, yang juga mantan Wali Kota Cilegon periode 2016-2021, meninggal dunia pada Senin, 8 September 2025, pagi.
Teknologi menjadi tulang punggung cryptocurrency, sehingga banyak masyarakat yang menyukainya. Bahkan saat ini banyak koin kripto baru yang muncul dengan platform kripto yang memberikan kemudahan dan kenyamanan dalam trading dan investasi.