Connect With Us

Silat Beksi Ditetapkan Jadi Warisan Budaya Kota Tangerang, Begini Sejarahnya

Achmad Irfan Fauzi, Fahrul Dwi Putra | Sabtu, 1 Oktober 2022 | 14:46

Silat Beksi. (Istimewa / Istimewa)

TANGERANGNEWS.com-Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi menetapkan Silat Beksi sebagai warisan budaya tak benda (WBTB) asal Kota Tangerang pada Jumat, 30 September 2022.

Sejarah Beksi

Silat Beksi merupakan aliran silat khas Betawi yang pertama kali dikembangkan di daerah Kampung Dadap, Kecamatan Kosambi, Kabupaten Tangerang oleh seorang petani peranakan Tionghoa, Lie Tjeng Hok.

Beksi merupakan gabungan dari jurus yang dipelajari Lie Tjeng Hok dengan kedua orang pribumi bernama Ki Jidan atau Kumpi Jidan dan Ki Miah atau Kumpi Maimah. 

Ilmu bela diri ini merupakan pencampuran antara bela diri Tionghoa dengan bela diri Betawi yang didapat oleh Lie Tjeng Hok dari guru-guru silat Betawinya.

Silat Beksi adalah bentuk nyata akulturasi budaya Cina dan Betawi, meski gerakannya lebih condong ke Betawi. Sebab, lebih banyak mengadaptasi gerakan dari budaya Indonesia.

Penyebaran Silat Beksi dimulai ketika Lie Tjeng Hok mengajarkan ilmu bela diri tersebut kepada murid-muridnya, dari peranakan Tionghoa maupun kaum Betawi pesisir di sekitar tempat tinggalnya di Kampung Dadap  berkisar pada tahun 1885-an.

Baca juga: 

Bacang Ditetapkan Jadi Warisan Budaya dari Kota Tangerang

Salah seorang murid pribuminya yang paling berbakat adalah Ki Muharli (Marhali). Kemudian, Ki Muharli mempunyai murid peranakan Betawi bernama H. Gozali (Godjalih) bin H. Gatong, yang kemudian mengajarkan ilmunya pada murid-muridnya di Petukangan, Jakarta Selatan, serta di Batujaya, Batuceper, Kota Tangerang.

Murid-murid utama H. Gozali antara lain Kong H. Hasbullah bin Misin, Kong M. Nur, Kong Simin, dan Kong Mandor Minggu yang juga berguru pada Ki Muharli.

Dari situ kemudian Silat Beksi semakin menyebar ke berbagai tempat lainnya dan semakin menjamur, utamanya di daerah Batuceper, Kota Tangerang yang terkenal dengan Kampung Beksi.

Asal Usul Nama Beksi

Ilmu bela diri ini awalnya bernama Bhe Si, yang dalam bahasa Hokkian berarti 'kuda-kuda'. 

Kemudian, karena kebiasaan dan pelafalan masyarakat Betawi, lama-kelamaan berubah nama menjadi Beksi.

Beksi mempunyai makna Bek berarti pertahanan dan si memiliki arti empat (penjuru mata angin). 

Silat Beksi memiliki ciri gerakan yang terkenal cepat dan banyak menggunakan permainan tangan, terutama pada bentuk pukulannya.

Pesilat Beksi sering menggunakan pukulan dengan telapak tangan yang mengepal dan menghadap ke atas.

Selain itu, yang membuat seni bela diri Beksi ini berbeda adalah kekuatan hentakan kaki, sikut, dan cengkraman.

Jadi Ekstrakulikuler

Silat Beksi telah menjadi salah satu pelajaran ekstrakulikuler untuk tingkat SD, SMP, dan SMA, khususnya di daerah Jakarta dan Tangerang. Dengan demikian hubungan sosial yang erat dengan etnis Tionghoa sejak dulu telah terjalin erat melalui cikal-bakal jurus Silat Beksi.

TANGSEL
PWI Banten Tuntaskan Dualisme PWI Kota Tangsel

PWI Banten Tuntaskan Dualisme PWI Kota Tangsel

Selasa, 21 Oktober 2025 | 15:45

Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Provinsi Banten resmi menuntaskan persoalan dualisme kepengurusan di tubuh PWI Kota Tangerang Selatan (Tangsel).

KOTA TANGERANG
Pengguna Jalan Geram, Perbaikan Bekas Galian Perumda Tirta Benteng Tak Tuntas

Pengguna Jalan Geram, Perbaikan Bekas Galian Perumda Tirta Benteng Tak Tuntas

Selasa, 21 Oktober 2025 | 23:30

Klaim perbaikan bekas galian pipa air oleh Perumda Tirta Benteng di sejumlah titik, khususnya Jalan Gator Subroto, Kota Tangerang tampaknya masih jauh dari realita.

BANDARA
InJourney Airports Latih 24 Warga Lokal Jadi Personel Keamanan Bandara Soetta Melalui Program Airport Cerdaskan Bangsa

InJourney Airports Latih 24 Warga Lokal Jadi Personel Keamanan Bandara Soetta Melalui Program Airport Cerdaskan Bangsa

Kamis, 16 Oktober 2025 | 20:11

PT Angkasa Pura Indonesia (InJourney Airports) Kantor Cabang Bandara Internasional Soekarno-Hatta (Soetta) secara resmi meluncurkan program Corporate Social Responsibility (CSR) unggulan bertajuk "Airport Cerdaskan Bangsa".

TEKNO
Fenomena Host Live Toko Online Jadi Karir Paling Dicari, Ada 10 Ribu Lowongan di Indonesia

Fenomena Host Live Toko Online Jadi Karir Paling Dicari, Ada 10 Ribu Lowongan di Indonesia

Selasa, 21 Oktober 2025 | 16:26

Data terbaru menunjukkan bahwa profesi LIVE Host untuk live streaming di toko online kini menjadi salah satu pekerjaan yang paling dicari dan dibutuhkan, menempati posisi teratas di kanal rekrutmen nasional.

""Kekuatan dan perkembangan datang hanya dari usaha dan perjuangan yang terus menerus""

Napoleon Hill