TangerangNews.com

Warga Desa Kadu Demo Pemukimannya Banjir Akibat Meluapnya Sungai di Tol Bitung

Achmad Irfan Fauzi | Selasa, 15 November 2022 | 20:22 | Dibaca : 536


Sekelompok warga Desa Kadu, Kecamatan Curug, Kabupaten Tangerang, melakukan aksi di ruas Tol Bitung akibat pemukimannya banjir, Selasa, 15 November 2022. (Warga untuk TangerangNews / @TangerangNews.com)


TANGERANGNEWS.com-Sekelompok warga Desa Kadu, Kecamatan Curug, Kabupaten Tangerang, menggelar aksi protes ke pihak Jasamarga, Selasa, 15 November 2022 siang.

Mereka melakukan demo lantaran pemukimannya terdampak bencana banjir akibat meluapnya debit air sungai di sekitar Tol Bitung.

Dalam aksinya, sekelompok warga menyampaikan sejumlah aspirasinya di area ruas Tol Bitung.

"Iya, betul. Tadi kami demo untuk menyampaikan sejumlah tuntutan terkait pemukiman kami yang kebanjiran akibat meluapnya danau," ujar Ahmadi, koordinator aksi warga Desa Kadu saat dihubungi TangerangNews.

Menurutnya, sudah empat hari pemukiman maupun lingkungan warga di Kampung Kadu terendam banjir. "Bahkan titik banjir ada yang mencapai seleher orang dewasa," ungkapnya.

BACA JUGA: Sudah 3 Hari Banjir di Exit Tol Bitung Tangerang, Ini Penampakannya

Akibat banjir di pemukiman, lanjutnya, ada warga yang harus mengungsi. "Sampai sekarang terpantau banjir masih terjadi," imbuhnya.

Ia mengungkapkan, pihaknya menduga pemicu banjir di pemukiman warga terjadi, karena sejumlah hal, seperti tingginya curah hujan, meluapnya sungai milik pihak Jasamarga, dan sempitnya drainase. 

"Banjir di ruas tol airnya dilimpahkan ke danau. Lalu, danaunya tidak bisa menampung, hingga meluap, dan membanjiri pemukiman," katanya.

Ia menambahkan, warga protes kepada pihak Jasamarga atas musibah banjir yang dialaminya. 

"Warga akhirnya menganggap pihak Jasamarga egonya sangat besar, karena lebih mementingkan akses tol, daripada mempertimbangkan pemukiman warga," jelasnya.

Pihaknya juga mendesak Jasamarga untuk memberikan solusi untuk mengatasi banjir di pemukiman warga.

#GOOGLE_ADS#

"Kami meminta solusi yang lebih pasti. Kami minta Jasamarga menambah mesin pompa air untuk menyedot danau, membersihkan drainase, dan resapan air di sekeliling tol," pungkasnya.