Connect With Us

Marak Wabah Hepatitis A di Pacitan, Dinkes Tangsel Beri Cara Pencegahan

Rachman Deniansyah | Jumat, 5 Juli 2019 | 14:46

Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Kesehatan Kota Tangsel, Deden Deni, (@TangerangNews / Rachman Deniansyah)

TANGERANGNEWS.com-Kasus Kejadian Luar Biasa (KLB) penyakit hepatitis A yang menjangkit sekitar 1000 warga di Kabupaten Pacitan, Jawa Timur, menjadi perhatian besar bagi daerah lain.

Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Tangerang Selatan pun menghimbau masyarakat untuk menjaga kebersihan dan pola hidup sehat, guna mencegah mewabahnya virus tersebut.

"Sejauh ini, Alhamdulillah di Tangsel belum ada kasus, dan mudah-mudahan tidak ada kasus," ungkap Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Kesehatan Kota Tangsel, Deden Deni, Jumat (5/7/2019).

Walaupun demikian, Deden tetap menghimbau kepada masyarakat agar tetap mengantisipasi penyebaran virus hepatitis A atau biasa disebut dengan penyakit kunging tersebut. 

BACA JUGA:

Terlebih, karena virus hepatitis A itu dapat menyebar dengan sangat mudahnya, yakni dapat melalui makanan dan minuman. 

"Jadi kami menyampaikan, mengharapkan agar masyarakat lebih menjaga kebersihan," imbuhnya. 

Selain kebersihan diri, Deden juga mengingatkan agar memastikan kebersihan serta kesehata n makanan dan minuman yang dikonsumsi. 

"Agar dijaga sanitasinya, makanan yang bersih. Jangan makan buah yang sudah (lama) dikupas, hindari makan makanan yang mentah, dan kalaupun mentah harus benar-benar yang bersih," tuturnya. 

Tak kalah penting, kata Deden, kebersihan lingkungan pun juga harus dijaga.  Lebih lanjut, Deden mengatakan, jika ada di lingkungannya yang terkena gejala-gejala hepatitis A, maka segera periksakan ke puskesmas terdekat untuk mendapatkan penanganan. 

"Tentu seperti biasa, puskesmas kami memantau di wilayahnya. Kalaupun terindikasi warganya terjangkit hepatitis A, tentu segera ditangani dan dilakukan pencegahan, karena virus itu sangat mudah menular," tukasnya. 

Adapun gejala umum yang terlihat oleh orang yang terjangkit hepatitis A, diantaranya merasakan nyeri di daerah perut, otot atau sendi. Lalu mengalami diare, mual atau muntah, demam, kehilangan selera makan atau kelelahan, serta air seni berwarna gelap, gatal, kulit dan mata berwarna kuning atau penurunan berat badan.(RAZ/RGI)

OPINI
Tragedi di Balik Program Makan Bergizi Gratis, Ketika Keselamatan Anak Terabaikan

Tragedi di Balik Program Makan Bergizi Gratis, Ketika Keselamatan Anak Terabaikan

Selasa, 16 Desember 2025 | 16:52

Program Makan Bergizi Gratis (MBG) Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka yang sejak awal dengan tujuan mencegah stunting pada anak anak di Indonesia demi masa depan yang lebih sehat

SPORT
Gagal Pertahankan Emas SEA Games 2025, Pengamat Nilai Timnas Indonesia U-22 Ada Masalah Tata Kelola

Gagal Pertahankan Emas SEA Games 2025, Pengamat Nilai Timnas Indonesia U-22 Ada Masalah Tata Kelola

Senin, 15 Desember 2025 | 15:13

Kegagalan Timnas Indonesia U-22 mempertahankan medali emas di SEA Games 2025 Thailand dinilai tidak sekadar disebabkan hasil pertandingan di lapangan.

TEKNO
Apa Itu Ethereum Fusaka? Ini Penjelasan yang Mudah Dipahami

Apa Itu Ethereum Fusaka? Ini Penjelasan yang Mudah Dipahami

Kamis, 4 Desember 2025 | 21:54

Fusaka pada dasarnya adalah peningkatan teknis yang mengubah cara data diproses di dalam jaringan Ethereum.

AYO! TANGERANG CERDAS
Kapan Libur Semester Ganjil 2025 di Banten? Ini Jadwalnya

Kapan Libur Semester Ganjil 2025 di Banten? Ini Jadwalnya

Rabu, 10 Desember 2025 | 20:27

Menjelang penutupan tahun ajaran semester ganjil 2025/2026, kalender pendidikan di berbagai daerah sudah mulai memuat jadwal libur sekolah untuk akhir Desember.

""Kekuatan dan perkembangan datang hanya dari usaha dan perjuangan yang terus menerus""

Napoleon Hill