TANGERANGNEWS.com-Benyamin Davnie yang bertekad maju dalam kontestasi politik Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Kota Tangerang Selatan (Tangsel) 2020 mendatang, mengembalikan formulir pendaftaran Bakal Calon Wali Kota Tangsel ke Partai Hati Nurani Rakyat (Hanura), di Sekretariat Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Hanura Tangsel, Ruko Golden Boulevard, Lengkong Gudang, Serpong, Tangsel, Jumat (6/12/2019).
Kepada TangerangNews, Benyamin menuturkan alasannya mendaftar dipartai yang berjargon from zero to hero itu.
Benyamin mengatakan, memiliki visi yang sama dengan Hanura dalam memperjuangkan rakyat.
"Saya kira dari nomenklatur partai Hati Nurani Rakyat, program saya salah satunya berorientasi untuk kepentingan membangun rakyat," ujarnya.
Berbekal kesamaan itu, ia pun berharap dapat dipinang oleh partai Hanura. Sebab, kata dia, ada benang merah yang tersambung antara dirinya dengan partai Hanura.
"Membangun Tangsel itu harus secara bersama-sama dengan seluruh komponen. Termasuk partai Hanura tentunya," kata dia.
Baca Juga :
Sementara, Ketua DPC Hanura Kota Tangsel Amar mengatakan, tak ada kriteria khusus yang diinginkan oleh partainya. Namun, Hanura menginginkan sosok yang merakyat dan mengakomodir rakyat.
"Yang penting dapat mensejahterakan rakyat Tangsel," ucap Amar.
Ditanya soal kondisi kesejahteraan warga Tangsel, menurutnya, Tangsel telah memiliki infrastruktur yang cukup baik. Sehingga kepemimpinan selanjutnya adalah membangun sumber daya manusia yang lebih baik.
Peningkatan sumber daya manusia itu menurutnya demi pemerataan kesejahteraan. Ia menilai, saat ini tingkat kesejahteraan di Tangsel belum merata. Selain itu, kota berjargon cerdas, modern dan religius itu terdongkrak karena peran pengembang pemukiman.
"Coba kita lihat warga di daerah Muncul, Ciater, itu kan enggak merata," pungkasnya.(RMI/HRU)
Berdasarkan data terbaru dari Badan Pusat Statistik (BPS), Banten menjadi provinsi dengan jumlah mahasiswa aktif terbanyak di Indonesia, yakni sebanyak 1.687.634 mahasiswa per tahun 2024.
TODAY TAG
Pemerintah melalui Wakil Menteri Komunikasi dan Digital (Komdigi) Nezar Patria memberikan tanggapan terkait wacana pembatasan penggunaan akun media sosial menjadi satu orang satu akun.
Pendidikan tinggi kerap disebut sebagai tangga mobilitas sosial—jalan bagi anak-anak dari keluarga biasa untuk mendaki ke strata sosial yang lebih tinggi. Namun kenyataan di lapangan sering kali tidak seindah slogan.
RECOMENDED
Tangerang News
@tangerangnews
