TANGERANGNEWS.com-Petugas Kepolisian dan PT Angkasa Pura II telah membongkar hasil rekaman CCTV yang terpasang di Bandara Internasional Soekarno-Hatta serta yang ada di Hotel Pop. Dalam rekaman tersebut terlihat tidak ada paksaan pada wanita asal Tiongkok yang mengaku korban pemerkosaan. Baca Juga : Prabowo-Sandi Menang
Awal mula wanita yang belakangan diketahui berinisial ZZ itu terlihat turun dari pesawat pada Sabtu 20 Desember 2014. Lalu ZZ bertemu dengan seorang perempuan yang diduga WN Tiongkok.
#GOOGLE_ADS#
Sesampai di curbside atau selasar Bandara, wanita berparas cantik itu juga disambut seorang perempuan. Lalu pada Senin (22/12) sekitar pukul 20.02 WIB, ZZ datang kembali ke Bandara dengan pakaian berbeda serta menggunakan taksi Blue Bird. Kedatangan ZZ tersebut saat itu mengundang petugas Avsec, karena menurut sopir taksi yang ditumpangi ZZ, wanita ini tidak mau turun.
“Jadi terang sudah, kalau dia datang bukan baru turun dari pesawat, tetapi dari luar bandara, ingin ke bandara malam itu,” terang Manajer Humas dan Protokoler Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Yudis Tiawan, Sabtu (27/12/2014).
Setelah dibantu petugas Security, ZZ turun dari taksi lalu masuk ke dalam Terminal 2D. Berdasarkan rekaman CCTV, terlihat sesampai di Terminal 2D, ZZ tampak kebingungan di sekitar check in area. Setelah itu tiga orang petugas menghampiri. Dia kemudian ditanya asal muasal. Namun, ZZ tidak bisa berbahasa Inggris. Karena dia hanya bisa berbahasa mandarin.
ZZ lalu dibawa seorang petugas Avsec yang dicurigai sebagai pelaku berinisial BP ke ruang Imigrasi. Di sana dia dipertemukan dengan orang yang mengerti bahasa mandarin. Entah bagaimana jawaban ZZ, sampai penterjemah yang kebetulan adalah seorang penumpang menyatakan jawaban ZZ tidak mengenakan.
“Sekitar pukul 23.29 WIB, BP dan seorang petugas Avsec mengantar ZZ keluar dari area check-in melalui pintu security check point (SCP) 1 Pintu 2. Sekitar 23.31 WIB, ZZ turun melalui Lift 3B menuju lobi dalam kedatangan,” tutur Yudis.
Di sana dia cukup lama, sehingga berganti hari yakni Selasa (23/12/2014). ZZ duduk di bangku khusus pengunjung atau penjemput sekitar pukul 00.10 WIB. ZZ saat itu mengenakan jaket hitam, kemudian tiduran di bangku tersebut.
Tak lama kemudian muncul R pukul 00.54 WIB. R yang diduga pelaku tampak datang sendiri dan duduk di samping ZZ. Namun, tak lama R kemudian pergi dari samping ZZ. Sekitar pukul 01.11 WIB, tampak R datang bersama BP dan seorang petugas lain yakni RF untuk bertanya kepada ZZ.
”Saat itu RF lalu pergi dari lokasi. Yang terlihat pada CCTV hanya dua orang petugas Avsec yakni BP dan R yang ada di sana bersama ZZ ngobrol,” katanya.
Pukul 01.18 WIB, BP dan R serta ZZ pergi menuju Lift. Setelah pukul 01.20 WIB, mereka bertiga menuju kembali ke SCP 1 Pintu 2.
“Pukul 01.42 ketiganya keluar lagi ke arah selasar. Pukul 01.43 WIB, ketiganya naik taksi dan meninggalkan Bandara Soekarno-Hatta. Kemungkinan besar ke hotel,” ungkapnya.
Keesokannya, sekitar pukul 08.50 WIB, kehadiran ZZ juga terekam. Dia tampak tiba di lobi jalur 2 lalu lintas terminal 1A. Sekitar pukul 10.33 WIB, korban tampak menuju SCP Terminal 1C dan terlihat sedang melaporkan kepada petugas. Avsec. Baca Juga : Prabowo-Sandi Menang
“Saat itu korban melapor kehilangan tas dengan bahasa tubuh,” katanya.
Kemudian sekitar pukul 10.43 WIB, petugas Avsec tampak berusaha menanyakan kepada penumpang lain yang terlihat berkewarganegaraan Tionghoa untuk membantu komunikasi. Sekitar pukul 11.01 WIB sejumlah petugas polisi datang menuju SCP Terminal 1C.
Pukul 11.11 WIB polisi meninggalkan SCP Terminal 1C menuju Pospol. “Itu hasil rekaman CCTV yang ada di Bandara ini. Adapun kami membaca di media, pihak kepolisian juga telah melakukan pemeriksaan terhadap CCTV di Hotel Pop," katanya.
Artinya tidak ada paksaan jika melihat hasil rekaman CCTV, tidak seperti yang diberitakan.
"Namun, meski tak ada paksaan, tetap perbuatan kedua orang oknum petugas Avsec tersebut telah mempermalukan bangsa ini, dan tentunya akan ada sanksi berat kepada keduanya,” ujarnya.