TANGERANGNEWS.com-Beberapa waktu lalu, pemerintah merencanakan konversi dari kompor gas ke kompor listrik. Namun, wacana itu mendapat penentangan dari masyarakat.
Iyel, pemilik rumah makan di Desa Cisoka, Kecamatan Cisoka, Kabupaten Tangerang, menolak wacana tersebut. Ia menganggap penggunaan kompor listrik tidak efektif, karena menambah biaya operasional.
Usai gaduh, pemerintah melalui PT PLN (Persero) membatalkan program tersebut, demi menjaga kenyamanan masyarakat dalam pemulihan ekonomi pascapandemi Covid-19.
Penggunaan kompor listrik sebagai bentuk inovasi kemajuan teknologi memiliki kelebihan dan kekurangannya.
Namun, secara logis memang terasa tidak tepat, jika digunakan untuk UMKM, karena ada berbagai faktor yang tidak mendukung.
Berikut beberapa keunggulan dan kekurangan kompor listrik:
Kelebihan
1. Lebih Murah Dari Kompor Induksi
Bentuk dan keragaman fungsi antara kompor listrik dan kompor induksi memang lumayan mirip. Keduanya terlihat elegan dan begitu canggih. Namun, kompor induksi masih dalam kisaran harga yang jauh lebih mahal daripada kompor listrik.
Tentu dengan itu, tidak perlu merogoh kantong lebih dalam demi kompor induksi kalau kompor listrik juga bisa melakukan fungsi yang sama dengan kompor induksi.
2. Lebih Aman Daripada Gas
Banyak kejadian kebakaran yang ditimbulkan dari kebocoran kompor gas sedangkan kompor listrik tidak menggunakan gas sehingga tidak perlu khawatir dengan potensi kebocoran gas.
Selain itu, energi panas yang dihasilkan hanya terpusat pada kompor sehingga bagi yang punya dapur kecil tidak perlu repot ruangan akan menjadi panas dan tidak nyaman selama memasak.
Baca juga: Program Konversi Kompor Listrik Dibatalkan
3. Mudah Digunakan dan Dibersihkan
Kompor listrik lebih mudah digunakan dan dipasang sehingga bisa dilakukan oleh siapa saja tanpa perlu repot meminta bantuan orang lain. Sumber energi sama seperti peralatan lainnya, yaitu listrik sehingga cukup menyambungkan kabel kompor elektrik dan colokan ke aliran listrik rumah.
Selain itu, permukaan kompor yang rata memudahkan untuk dibersihkan hanya dengan mengelapnya tanpa memindahkan komponen-komponen kompor.
4. Panas Lebih Tahan Lama
Ketika kompor listrik dimatikan, panas masih akan bertahan untuk sementara waktu sehingga masakan yang sudah selesai tidak cepat dingin dan mempertahankan tekstur dan rasanya.
Baca juga: Pemilik Warung Makan di Tangerang Ogah Pindah ke Kompor Listrik
Selain itu, sisa panas yang masih bertahan ini bisa digunakan untuk memanaskan makanan dalam porsi kecil tanpa harus menyalakan listriknya.
#GOOGLE_ADS#
Kekurangan
1. Lebih Mahal Daripada Kompor Gas dan Lebih Terbatas
Salah satu sebab yang menjadi keributan dari wacana konversi kompor di masyarakat yakni masyarakat sudah terlanjur nyaman dengan kompor gas dengan keunggulannya yang lebih murah, Kompor gas memang lebih umum digunakan sehingga ada banyak komponen yang membantu keamanannya dijual di pasaran dan masyarakat juga sudah paham terkait penggunaan dan pemasangannya.
Selain itu, kompor listrik yang ada di pasaran umumnya hanya memiliki satu ada dua permukaan, yang mana tentu terlalu sedikit untuk penggunaan dari peralatan rumah tangga.
2. Sisa Panas Bisa Menjadi Bahaya
Karena energi panas yang masih bertahan setelah kompor dimatikan, maka bisa menjadi bahaya jika disentuh tidak sengaja. Apalagi bagi anak-anak, sangat mungkin bagi mereka untuk terluka karena menyentuh permukaan kompor listrik yang habis digunakan.
3. Tagihan Listrik Bertambah (butuh waktu lebih lama untuk masak)
Faktor penting lainnya yang banyak ditolak masyarakat yakni semakin bertambahnya biaya operasional karena pengguunaan kompor listrik berimbas pada tagihan listrik yang tinggi.
Kompor listrik juga butuh sedikit waktu untuk menghasilkan panas setelah dinyalakan sehingga akan ada listrik yang terbuang untuk proses menunggu ini. Selain itu, secara umum memang kompor listrik tentu membutuhkan tenaga listrik yang cukup tinggi, karena memang fungsinya yang cukup besar. Biasanya kompor listrik butuh hingga mencapai 2.200 watt daya listrik.
Demikian beberapa keunggulan dan kekurangan kompor listrik, kompor listrik tentunya bukan barang yang buruk, tetapi harus disesuaikan dengan kondisi dapur dan kondisi dari penggunanya itu sendiri sehingga tidak bisa secara mentah-mentah disamaratakan ke seluruh lapisan masyarakat.