TANGERANGNEWS.com- Ketua Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) Pusat Ubaidillah menyebut jumlah episode dari tayangan sinetron di Indonesia terlalu panjang.
Hal itu disampaikan Ubaidillah saat menghadiri acara Ekspose Indeks Kualitas Program Siaran Televisi Indonesia di Tuscany Boutiqe Hotel, Kawasan BSD, Tangerang Selatan (Tangsel), pada Selasa, 18 Juli 2023.
Baca Juga: KPI Bantah Ada Anggotanya Terlibat Kasus Penyalahgunaan Narkotika di Tangerang
Menurutnya, para lembaga penyiaran hendaknya menyajikan tayangan sinetron dengan jumlah episode lebih pendek dan ramah anak jika ditayangkan di jam anak.
Ia pun membandingkan penayangan sinetron di negara-negara maju yang relatif lebih pendek.
Baca Juga: Besok Presiden Jokowi Buka Rakornas KPI di Tangerang
"Misalnya jam anak-anak, ya kita buat sinetron anak dan tidak terlalu panjang. Berkaca dari negara lain, negara maju banyak sinetron yang durasinya pendek, maksimal 40-50 episode selesai, buat lagi," ujarnya dikutip dari Beritasatu.com, Rabu, 19 Juli 2023.
Selain itu, Ubaidillah menyoroti kualitas sinetron yang masih di bawah standar ketetapan dari KPI, yakni 3,00.
Berdasarkan data indeks kualitas program siaran televisi Indonesia (IKPSTV), berada di angka 2,78.
Tak hanya sinetron, Ubaidillah juga menyampaikan imbauannya terhadap penayangan acara infotainment yang sama-sama berada di bawah standar bersanding dengan sinetron, yakni 2,80.
Ubaidillah menegaskan agar pihak lembaga maupun media yang menayangkan infotainment selalu mematuhi pedoman perilaku penyiaran dan standar program siaran (P3SPS).
Dikatakan Ubaidillah, penayangan infotainment yang memberitakan konflik keluarga seputar selebriti sepatutnya secara proporsional dan tidak menyudutkan salah satu pihak.
"Ke depan kita harapkan dengan pertemuan yang tadi disampaikan, kita bisa memanggil lembaga penyiaran, mungkin dengan production house-nya agar infotainment atau sinetron ini benar-benar berkualitas sesuai dengan jam tayang dan memenuhi kebutuhan publik kita," katanya.