TANGERANGNEWS.com-Perbedaan agama serta keyakinan tidak menjadi penghalang untuk menjalin kerjasama. Kerukunan antar pemeluk agama pun menjadi perekat sekaligus penangkal masuknya paham radikalisme yang bisa memecah belah persatuan dan kesatuan bangsa.
Hal itu mengemuka dalam dialog kebangsaan yang dihelat oleh Forum Pemuda Lintas Agama (FLPA) Kabupaten Tangerang di aula Kantor Kementerian Agama Kabupaten Tangerang, Puspemkab Tangerang, Kamis (14/9/2017).
Tiga narasumber menjadi pemantik dialog tersebut, diantaranya Yohanes Saman, Pastor Santa Odelia, Citra Raya, Ardani Gomrowi, Pengasuh Daarul Falahiyah dan Tuswoyo Giri Atmojo, Anggota Penasehat Forum Doktor Universitas Indonesia. BACA JUGA : Ansor: Tangerang Masuk Zona Merah Radikalisme
Tuswoyo Giri Atmojo mengatakan, untuk menangkal paham radikalisme perlu dilakukan deradikalisasi pada tiga tahap. Tahap pertama adalah melakukan counter propaganda politik yang dilakukan kelompok pro radikal agar pemahaman radikal tidak semakin masif menyebar ke masyarakat.
"Counter propaganda itu salah satunya melalui dialog antar agama, seperti kegiatan hari ini menjadi salah satu contoh paling baik," ujarnya.
Dosen Universitas 17 Agustus Jakarta ini menambahkan dialog seperti ini justru lebih baik daripada aktivitas saling berdebat di sosial media yang justru membuat situasi tidak stabil.
"Lembaga yang menyebarkan pandangan radikalisme juga harus diatur sedemikian rupa, sehingga terbitnya Perpu untuk membubarkan organisasi radikal harus kita dukung," tambahnya.
#GOOGLE_ADS#
Langkah penting lainnya yaitu mencuci otak orang-orang yang sudah terlanjur terjangkiti paham radikal. "Dengan pendidikan deradikalisasi diharapkan mereka sadar dan kembali ke jalan yang benar," imbuhnya.
Ditambahkan narasumber lainnya, Yohanes Saman, membangun kerjasama lintas agama dapat terus menumbuhkan semangat Bhineka Tunggal Ika. "Diinternal kami sendiri, kami terus mengajak umat untuk hidup bermasyarakat, melakukan komunikasi dengan masyarakat secara inklusif, tidak sekedar berdoa di gereja namun juga bermasyarakat secara luas," ujarnya.
Sementara Ardani Gomrowi mengatakan setiap warga negara perlu memahami keberagaman Indonesia. Sehingga tidak terjebak dengan pemahaman yang sempit yang bisa mengarah pada tindakan radikal "Dengan membangun dialog lintas agama justru menambah pengetahuan kita dalam memahami perbedaan," ujarnya.
Ketua FLPA Kabupaten Tangerang, Rois Maliki mengatakan kerukunan umat beragama di Kabupaten Tangerang akan terus terjaga melalui forum dialog seperti ini. Karena melalui komunikasi seperti ini, segala sesuatu diskusikan untuk merawat keberagaman Indonesia. BACA JUGA : Jazuli Ajak Sebarkan Islam Tanpa Radikalisme
"Disini kami bisa saling memahami dan bekerjasama untuk bersama-sama merawat keberagaman dan keutuhan NKRI," ucapnya.
Dialog tersebut diikuti puluhan peserta perwakilan dari berbagai organisasi keagamaan di Kabupaten Tangerang dan dimoderatori Gustav Dulmanan dari Gerakan Pemuda Ansor Kabupaten Tangerang.(RAZ)