Sabtu, 23 November 2024

Sering Terabaikan, Begini Sejarah Tugu Perjuangan Rakyat Serpong

Tugu Perjuangan Rakyat Serpong.(@TangerangNews2017 / Yudi Adiyatna)

TANGERANGNEWS.com-Kondisi tugu perjuangan rakyat Serpong yang terletak persis di pinggir Jalan Raya Serpong, Perempatan Cisauk, Kota Tangerang Selatan sering terabaikan dan terlupakan keberadaannya. Padahal tugu yang dibangun tahun 1949 tersebut merupakan simbol bersejarah ratusan rakyat Serpong yang gugur menghadapi tentara NICA Belanda di awal era kemerdekaan Indonesia.

Bahkan belum lama ini TangerangNews.com sempat menegur dan memergoki salah seorang supir angkot yang biasa 'ngetem' di depan tugu perjuangan tersebut karena membuang air kecil persis di belakang tugu. Dirinya berkilah sudah terbiasa buang air kecil di sana dan tidak mau meninggalkan angkotnya terlalu jauh.

Ingin mencari tahu sejarah tugu tersebut, Selasa (22/8/2017), TangerangNews.com,  menemui seorang Sejarawan dan Budayawan Tangsel, Tb. Sos Rendra untuk mengetahui kisah perjuangan dibalik berdirinya tugu perjuangan. BACA JUGA : Peringati HUT NKRI ke-72, Pemuda Serpong Lestarikan Tugu Kemerdekaan

Menurut Tb. Sos Rendra, tugu tersebut merupakan simbol perjuangan 1000 Laskar Rakyat Pimpinan KH. Ibrahim, Pemimpin Pondok Pesantren Cibeureum, Rangkasbitung, saat itu untuk menyerang tentara Nica Belanda yang masih bercokol di Kawasan PTP Cilenggang, Serpong setelah masa kemerdekaan.

"Jadi hari Kamis 26 Maret 1946, 1000 laskar rakyat pimpinan Kyai Ibrahim berusaha mengusir para Tentara Nica yang masih banyak bercokol di PTP, Serpong," ungkapnya.

Namun belum sempat sampai di tujuan, perjalanan Laskar Rakyat tersebut dihadang oleh Tentara Nica persis di depan Rumah penjara Belanda (yang saat ini Kantor Satpas SIM Serpong). Sempat terjadi adu argumen antara perwakilan tentara Nica dengan KH. Ibrahim. Namun karena tidak mencapai kata sepakat dan para tentara Nica enggan meninggalkan wilayah tersebut , salah seorang tentara Nica kemudian dibacok menggunakan Pedang oleh KH. Ibrahim.

#GOOGLE_ADS#

"Karena salah satu tentaranya dibacok oleh Kyai Ibrahim, oleh tentara NICA lainnya Kyai Ibrahim di berondong tembakan dari jarak 1 meter hingga dirinya meninggal dunia," tutur Tb. Sos Rendra.

Kemudian terjadilah pertempuran sengit antara Tentara NICA yang bersenjata api dan berada di atas bukit dengan para laskar rakyat yang menggunakan senjata seadanya. Hingga terjadi kekalahan di pihak pejuang dengan korban jiwa tak kurang 700 orang.

Saat itu seluruh korban tewas termasuk Kyai Ibrahim sendiri dimakamkan persis di lokasi pertempuran mereka dengan Tentara NICA (Sekarang pertigaan Cisauk).

Untuk mengenang kejadian itu, maka pada tahun 1949 dibangunlah tugu peringatan peristiwa berdarah 1946. Namun Sejarawan asli Cilenggang tersebut menyesalkan sudah hilangnya beberapa makam termasuk makam Kyai Ibrahim dari lokasi tersebut. BACA JUGA : 5 Monumen Ikon Kota di Indonesia Paling Dikenal yang 'Dilewati' oleh Citilink

"Sekarang kubang kuburan Kyai Ibrahim dan beberapa pejuang yang tewas sudah hilang dibuat jalan raya menuju Cisauk" keluhnya.

Dirinya pun berharap agar secepatnya Pemerintah memperhatikan dan melestarikan keberadaan Tugu Perjuangan Rakyat Serpong tersebut dan segera menetapkan Perda Perlindungan Benda Cagar Budaya yang masih ada dan tersisa saat ini.

"Jangan sampai Tangsel kehilangan benda bersejarah lagi, segera keluarkan Perda Perlindungan Benda Cagar Budaya  dan memiliki nilai sejarah yang masih tersisa" tutup Tb. Sos Rendra.(RAZ)

Tags Pemuda Tangerang sejarah Seni & Budaya Tangerang Tangerang Selatan