TANGERANGNEWS.com-Puluhan keluarga korban kecelakaan Bus Maut di Tanjakan Emen, Subang yang terjadi pada 10 Februari 2018 lalu berkumpul di Kantor Kelurahan Pisangan, Ciputat, Tangsel, tadi pagi.
Perwakilan keluarga korban tersebut menuntut pertanggung jawaban dari pihak panitia penyelenggara dan juga agen bus maut tersebut, bernama Premium Passion, yang hingga kini belum dilakukan.
Hal inil dikatakan oleh Aang Junaedi, selaku ketua dari Forum Silaturahmi Keluarga Korban (FSKK).
BACA JUGA:
"Hingga saat ini, belum ada permintaan maaf dan pertanggung jawaban dari pihak agen bus tersebut," tutur Aang di Kantor Kelurahan Pisangan, Legoso, Ciputat, Tangerang Selatan, Banten, Selasa (3/4/2018).
Aang mengatakan, para keluarga korban Tanjakan Emen berkumpul di Kantor Kelurahan Pisangan untuk bermediasi. Hal ini dikarenakan tidak ada respon dan tanggapan dari pihak agen bus, setelah FSKK mengirim surat somasi kepada agen bus tersebut.
Oleh karena itu, Aang menuturkan FSKK meminta bantuan kepada semua yang bersangkutan, untuk menjembatani pihaknya bertemu dengan pihak agen bus.
#GOOGLE_ADS#
"Harusnya kami dijembatani oleh pihak Koperasi Simpan Pinjam (KSP) Permata sebagai pihak penyelenggara, namun tidak ada konfirmasi lebih lanjut dari pihak Koperasi sendiri," tambah Aang.
Menurut dia, selain 26 korban meninggal, ada 11 korban luka berat yang sampai saat ini masih menjalani perawatan di rumah sakit dan perawatan alternatif.
"Korban luka berat 11 orang, mereka ini masih berobat jalan dan urut ke alternatif. Inikan perlu biaya yang tidak sedikit. Memang di rumah sakitnya gratis, tapi buat ongkos bulak-balik ini tidak kecil," tandasnya.
Peristiwa maut tanjakan Emen Subang sendiri terjadi pada Sabtu (10/3/2018) lalu menewaskan 26 orang warga Kelurahan Pisangan, Ciputat Timur Tangsel. Bus nahas yang ditumpangi tersebut saat itu usai mengantarkan rombongan anggota Koperasi KSP Permata mengadakan rapat tahunan anggota koperasi tersebut.(RAZ/RGI)