Connect With Us

Generasi Milenial Kikis Nilai Budaya Indonesia

Achmad Irfan Fauzi | Kamis, 28 Desember 2017 | 18:00

Diskusi dan konferensi pers Paguyuban Jaga Raksa Budaya Nusantara, di Hotel Narita, Kota Tangerang, Kamis (28/12/2017). (@TangerangNews / Achmad Irfan Fauzi)

TANGERANGNEWS.com-Generasi milenial saat ini  dinilai sudah mengikis nilai-nilai budaya Indonesia, seperti budaya gotong royong dan gaya hidup berpancasila. Hal ini tak lepas dari akulturasi budaya asing di Indonesia.

Seperti yang diungkapkan Dewan Penasehat Paguyuban Jaga Raksa Budaya Nusantara, Sulasman. Ia mengaku prihatin terhadap situasi yang terjadi di Indonesia mengenai terkikisnya budaya. Menurutnya, penggerusan budaya Indonesia terjadi karena akulturasi budaya asing yang masuk ke Indonesia dengan cara menularkan isme-isme seperti kapitalisme dan hedonisme.

"Kegiatan ini sebagai bentuk keprihatinan terhadap situasi hari ini. Ditengah gempuran isme-isme yang datang, telah menggerus budaya kita," ujarnya dalam kegiatan diskusi terbatas dan konferensi pers di Hotel Narita, Kota Tangerang, Kamis (28/12/2017).

Paguyuban Jaga Raksa Budaya Nusantara mengemas kegiatan diskusi itu dengan tema "Menjaga Nilai-Nilai Tradisi Lokal Sebagai Bentuk Komitmen Memperkuat Rasa Kebanggaan dan NKRI". Tema tersebut mengartikan, bahwa masyarakat Indonesia harus memperkokoh nilai budaya, agar keberadaan NKRI selalu terjaga.

"Kearifan lokal harus dijaga. Jadi salah satu lahirnya sebuah kemerdekaan berkat perjuangan, akar budaya dan nilai-nilai kearifan lokal yang telah terbukti luar biasa," kata Sulasman.

Sulasman menerangkan, fakta di lapangan saat ini, masyarakat Indonesia khususnya kaum milenial telah larut di dalam budaya hedonistik dan kapitalistik. Problematika ini terjadi, kata dia, karena akulturasi budaya.

"Budaya asli kita dikalahkan, lambat laun akan mengurangi kesadaran nasionalisme. Karena budaya-budaya kita telah dicekoki dari luar," jelasnya.

BACA JUGA :

Sementara itu, Sekretaris Umum Paguyuban Jaga Raksa Budaya Nusantara Dede Heri menambahkan, percampuran antara budaya asing dengan budaya lokal harus dihindarkan. "Tidak bisa bangsa ini bersatu dari paham paham isme yang datang dari luar. Memang kita tidak menyalahkan, tapi memang ini fakta sosial yang terjadi di Indonesia," tuturnya.

Problematika tersebut tidak bisa dibiarkan, kata Dede, seluruh elemen baik pemerintah maupun masyarakat harus bersinergi untuk menjaga ancaman ini.

"Harus turun bersama untuk menjaga kearifan lokal. Kita bisa membentengi itu, dengan memilah dan memilih yang baik untuk generasi muda. Gerakan menjaga pun harus betul-betul dilakukan," paparnya.(RAZ/HRU)

NASIONAL
Sisa THR Bingung Mau Dipakai Apa? Lakukan Ini

Sisa THR Bingung Mau Dipakai Apa? Lakukan Ini

Sabtu, 20 April 2024 | 12:59

Libur Lebaran 2024 memang telah usai. Namun, ternyata masih ada dari kita yang memiliki sisa Tunjangan Hari Raya (THR) dan belum memanfaatkannya betul.

HIBURAN
Sedih Kembali Bekerja Usai Libur Panjang, Simak 5 Cara Mengatasi Post Holiday Blues

Sedih Kembali Bekerja Usai Libur Panjang, Simak 5 Cara Mengatasi Post Holiday Blues

Rabu, 17 April 2024 | 10:25

Setelah menikmati liburan Lebaran yang menyenangkan, banyak pekerja mengalami apa yang disebut sebagai post holiday blues, yakni perasaan sedih dan kehilangan ketika kembali ke rutinitas kerja.

TANGSEL
Pria Paruh Baya Gantung Diri di Bekas Kantor Kelurahan Jurangmangu Tangsel

Pria Paruh Baya Gantung Diri di Bekas Kantor Kelurahan Jurangmangu Tangsel

Sabtu, 20 April 2024 | 14:52

Seorang pria paruh baya ditemukan tewas gantung diri di sebuah bangunan bekas kantor Jurangmangu Barat, Kecamatan Pondok Aren, Kota Tangerang Selatan (Tangsel).

BANTEN
Telkomsel Pastikan Jaringan Kuat di Jalur Penyeberangan Merak-Bakauheni Selama Mudik Lebaran

Telkomsel Pastikan Jaringan Kuat di Jalur Penyeberangan Merak-Bakauheni Selama Mudik Lebaran

Jumat, 19 April 2024 | 01:17

Sebagai perusahaan telekomunikasi berbasis digital yang terdepan, Telkomsel berkomitmen untuk memberikan solusi konektivitas jaringan dengan kecepatan tinggi di sepanjang jalur laut pelabuhan Merak - Bakauheni.

""Kekuatan dan perkembangan datang hanya dari usaha dan perjuangan yang terus menerus""

Napoleon Hill