Tumpukan Sampah di Tangsel Diangkut Secara Bertahap
Rabu, 17 Desember 2025 | 16:31
Tumpukan sampah di sejumlah lokasi seperti Kecamatan Ciputat dan Serpong, akan diangkut secara bertahap oleh Pemerintah Kota Tangerang Selatan (Pemkot Tangsel).
TANGERANGNEWS.com - Setelah melakukan olah TKP dan penyelidikan korban pembunuhan sekeluarga, Kapolres Metro Tangerang Kota Kombes Harry Kurniawan menuturkan, terdapat luka tusukan di kepala, wajah dan perut pada ketiga korban pembunuhan tersebut.
Menurut Kapolres Metro Tangerang Kombes Pol Harry Kurniawan, ketiga korban yang tewas dengan keadaan bersimbah darah itu bernama Emang, 40, Nova, 19, dan Tiara, 11. Sementara Efendi, 55, ditemukan dalam kondisi hidup. Mereka merupakan satu keluarga.
"Modus operandi, korban dibekap dan dibacok menggunakan sajam," ucapnya, Senin (12/2/2018).
BACA JUGA:
Harry menjelaskan, para korban ditemukan di kamar tidurnya dengan kondisi Emang mengalami luka tusuk dibagian kepala dan wajahnya begitu pun dengan putri pertamanya, Nova.
Smentara anak bungsunya, Tiara terdapat kondisi luka tusuk dibagian perutnya. Dan suami Emang, yakni Efendi mengalami luka tusuk di beberapa bagian tubuhnya, namun nyawanya masih tertolong.
"Luka-lukanya berbeda-beda. Dari setiap korban dari perempuan itu ada tusukan di kepala dan di muka. Anaknya yang paling kecil itu ada di perut. Yang laki-laki di beberapa tempat ya," tutur Harry.
Sedangkan motif dan tersangka pembunuhan sadis tersebut hingga saat ini masih dalam proses penyelidikan dan penyidikan Satuan Reskrim Polres Metro Tangerang Kota.
"Ya kita masih dalam olah TKP, semuanya kita masih bekerja keras semoga bisa terungkap siapa pelakunya," papar Harry.(RAZ/RGI)
Tumpukan sampah di sejumlah lokasi seperti Kecamatan Ciputat dan Serpong, akan diangkut secara bertahap oleh Pemerintah Kota Tangerang Selatan (Pemkot Tangsel).
TODAY TAGBandara Internasional Soekarno-Hatta (Soetta) telah memetakan prediksi dan menyiapkan strategi untuk melayani tiga gelombang puncak arus penumpang selama periode Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2025/2026.
Di era ketika setiap ekspresi terekam dalam unggahan, bahasa kini menjadi cermin identitas digital. Ungkapan seperti “healing-an dulu biar nggak overthinking” atau “LOL” tidak lagi sekadar rangkaian kata
RECOMENDED
Tangerang News
@tangerangnews