TANGERANGNEWS.com-Pekerjaan Saluran Kabel Tegangan Tinggi (SKTT) 150 kV di kawasan Cipondoh jorok atau terbengkalai hingga menyebabkan kemacetan. Wali Kota Tangerang Arief R Wismansyah pun akan memanggil pihak PLN selaku inisiator proyek itu.
"Segera panggil pihak PLN, ini lihatin habis digali bukannya dirapikan malah ditinggalin, kasihan tuh para pengguna jalan," ujar Arief saat meninjau Jalan KH Ahmad Dahlan, Cipondoh, Kota Tangerang, Selasa (21/5/2019).
BACA JUGA:
Pengerjaan galian kabel di sepanjang Jalan KH Mansyur dan Jalan Ahmad Dahlan, kawasan Cipondoh berimbas pada kemacetan lantaran proyek SKTT 150 kV itu menutup setengah bagian ruas jalan.
Selain membuat kemacetan yang panjang, bekas galian kabel PLN tersebut juga sangat membahayakan keselamatan para pengguna jalan yang melintas.
Untuk itu Arief menginstruksikan Plt Kepala Dinas PUPR Tatang Sutisna yang ikut mengecek lokasi untuk tidak memberikan ijin kepada PLN selama mereka belum membenahi bekas galian kabel itu.
"Sudah nanti-nanti enggak usah diberikan ijin lagi, kalau ini belum dirapiin," tegasnya.
Arief juga menyampaikan bahwa pihaknya banyak menerima aduan masyarakat terutama para pengguna jalan yang sangat terganggu dengan kondisi jalan yang rusak akibat galian kabel PLN.
"Warga sudah banyak yang ngeluh, segera panggil PLN untuk memperbaiki bekas galian," tuturnya.
Sementara itu, menurut Humas PLN Distribusi Banten Bernanto, pihaknya akan turun langsung mengecek proyek galian itu sehingga pengawas dapat menindaklanjuti pelaksana proyek.
"Kita cek dulu apa galian ini pekerjaan UID Banten atau PLN ISJ agar pengawas pekerjaan bisa menindaklanjuti," katanya.
Sebelumnya, Ketua Komisi IV DPRD Kota Tangerang Turidi Susanto menilai pekerjaan Saluran Kabel Tegangan Tinggi (SKTT) di kawasan Cipondoh sangat jorok.
"Galian kabel tegangan tinggi ini yang memang kerjaannya sangat jorok sekali, kurang bagus, kurang rapih terus lambat pengerjaannya. Sedangkan ini kan waktu semakin dikejar apalagi jalur-jalur utama," jelas Turidi di gedung DPRD Kota Tangerang, Rabu (27/3/2019).
Selain itu, Alexander, 23, salah satu pengendara yang biasa melintas di lokasi mengatakan, dirinya sangat terganggu dengan aktivitas proyek tersebut, karena waktu pengerjaannya yang terlalu lama.
Sementara, dampak kerusakan jalan pun membuat pengendara harus ekstra berhati-hati, karena rawan terjadi kecelakaan.
"Saya ingin mengharapkan proyek ini segera selesai. Namun, ternyata tidak selesai juga. Kalau terus begini, berbahaya bagi pengendara," tukasnya.(MRI/RGI)