Connect With Us

2019, Kekeringan Terparah Sungai Cisadane Akibat Kemarau

Achmad Irfan Fauzi | Senin, 19 Agustus 2019 | 17:52

Kondisi surutnya sungai Cisadane. (@TangerangNews / Achmad Irfan Fauzi )

TANGERANGNEWS.com—Tangerang dilanda musim kemarau pamjang. Dampaknya, Sungai Cisadane mengalami kekeringan. Namun, distribusi air bersih kepada masyarakat diklaim masih normal.

Assisten Manager Humas dan Pengaduan PDAM Tirta Benteng Ichsan Sodikin menyebut, kekeringan terparah Sungai Cisadane akibat kemarau baru terjadi pada tahun ini, 2019.

"Kekeringan terparah karena kemarau dirasakan tahun ini," ujarnya kepada TangerangNews, Senin (19/8/2019).

Ichsan mengungkapan, kondisi menyusutnya debit air Sungai Cisadane parah  juga terjadi tahun 2015. Namun, saat itu dipicu rusaknya pintu nomor 6 di Pintu Air Bendungan.

BACA JUGA:

"Jadi, saat itu pintunya rusak sehingga debit air harus dikosongkan untuk perbaikan pintu. Bukan karena kemarau," ungkapnya.

Ichsan mengatakan, saat ini debit air pada intake PDAM Tirta Benteng untuk menghisap air baku di Sungai Cisadane berada dalam ketinggian krisis, yaitu 2,5 meter.

PDAM Tirta Benteng memanfaatkan fasilitas pompa hisap air milik Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kota Tangerang agar debit air pada intake setinggi 3 meter.

"Penurunan debit air setiap harinya di musim kemarau ini mencapai 5 sentimeter," katanya.

Meskipun disebut mengalami kekeringan terparah, kata Ichsan, belum ada pelanggan PDAM yang kekurangan air bersih. Karena distribusi air bersih masih normal.

Namun, debit air Sungai Cisadane saat ini, kata dia, mengalami peningkatan karena mendapatkan kiriman air dari Bogor pada Jumat (16/8/2019).

"Alhamdulillah, efek kiriman air dari Bogor sekarang posisi level intake di batas 3 meteran," pungkasnya.(MRI/RGI)

TANGSEL
Ada 538 Kasus Suspek Campak Rubella di Tangsel, Orang Tua Diimbau Lengkapi Imunisasi Anak

Ada 538 Kasus Suspek Campak Rubella di Tangsel, Orang Tua Diimbau Lengkapi Imunisasi Anak

Rabu, 5 November 2025 | 19:41

Pemerintah Kota Tangerang Selatan (Tangsel) mengeluarkan imbauan keras kepada masyarakat terkait tingginya kasus suspek Campak Rubella (Measles Rubella) di wilayah tersebut.

AYO! TANGERANG CERDAS
Tak Ada Bocoran, Kemendikdasmen Sebut Soal TKA Berbeda Tiap Perangkat

Tak Ada Bocoran, Kemendikdasmen Sebut Soal TKA Berbeda Tiap Perangkat

Selasa, 4 November 2025 | 12:56

Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen) meminta para siswa yang akan mengikuti Tes Kemampuan Akademik (TKA) untuk tidak terpancing mencari bocoran soal.

TEKNO
Agar Tidak Menyesal, Ini Kelebihan dan Kekurangan Redmi 15C

Agar Tidak Menyesal, Ini Kelebihan dan Kekurangan Redmi 15C

Rabu, 5 November 2025 | 17:36

Redmi kembali menarik perhatian pasar smartphone melalui peluncuran Redmi 15C. Ponsel ini diklaim menghadirkan keseimbangan antara harga terjangkau dan spesifikasi mumpuni untuk kebutuhan harian.

OPINI
Birokrasi Lumpuh di Era VUCA Akibat Ajal Meritokrasi dan Kronisme Lokal

Birokrasi Lumpuh di Era VUCA Akibat Ajal Meritokrasi dan Kronisme Lokal

Jumat, 31 Oktober 2025 | 12:05

Sistem birokrasi Indonesia pasca-reformasi dibangun di atas optimisme tinggi terhadap meritokrasi. Konsep ini, yang secara ilmiah berarti sistem yang menempatkan seseorang berdasarkan kemampuan, keahlian, dan kinerja (merit), tertuang dalam UU ASN

""Kekuatan dan perkembangan datang hanya dari usaha dan perjuangan yang terus menerus""

Napoleon Hill