TANGERANGNEWS.com—Tahu dan tempe di sejumlah pasar di Tangerang mulai sulit ditemukan. Pasalnya, para pedagang tahu dan tempe menutup gerainya sejak tiga hari lalu, sebagai aksi mogok atas naiknya harga kacang kedelai.
Seperti yang terjadi di Pasar Anyar dan Pasar Lama Kota Tangerang. Salah satu penjual bumbu dapur di Pasar Anyar, Leni mengatakan, penjual tahu dan tempe yang berada persis di sebelah utara gerainya sudah tiga hari tidak berjualan.
"Pedagang tahu (dan) tempe di sebelah biasanya buka. Tapi dari tiga hari lalu, dia udah tutup," ujarnya, Minggu (3/1/2021) sore.
Perempuan berusia 24 tahun ini menjelaskan, ada sekitar 3 sampai 4 pedagang tahu dan tempe yang ia kenal di Pasar Anyar menutup gerainya dari hari yang sama.
Namun, satu diantara pedagang tahu dan tempe ada yang memberi kabar ke Leni bila hendak membuka gerainya besok.
Baca Juga :
"Tapi tadi pagi ada yang ngabarin kalo besok kemungkinan mereka udah buka toko," tambahnya.
Hal ini juga terjadi di Pasar Lama. Alasannya pedagang tahu dan tempe di kedua pasar tersebut sama, yakni karena mahalnya harga kedelai yang mencapai Rp9.200.
"Kalo Mang (tukang) jual tempe di sini sih belom bilang ke temen-temen yang lain mau buka kapan. Bisa jadi besok, bisa jadi akhir minggu. Engga tau deh saya," pungkas salah satu penjual buah di Pasar Lama, Ivabella.
Seperti diketahui, Pusat Koperasi Produsen Tahu Tempe Indonesia (Puskopti) DKI Jakarta memastikan para perajin tahu dan tempe telah melakukan mogok produksi sejak malam tahun baru atau 1 hingga 3 Januari 2021.
Hal tersebut sebagai respon perajin tahu dan tempe atas melonjaknya harga kedelai sebagai bahan baku tahu dam tempe, dari Rp7.200 per kilogram menjadi Rp9.200 per kilogram. (RAZ/RAC)