TANGERANGNEWS.com-Banjir melanda wilayah Kecamatan Jatiuwung dan Periuk, Kota Tangerang. Peristiwa ini disebabkan karena sejumlah hal, salah satunya diduga karena menyempitnya badan sungai. Hal ini dikeluhkan warga setempat.
Salah satu badan sungai yang mengalami penyempitan adalah Sungai Cirarab, di mana selain disebabkan oleh sedimentasi, penyempitan juga disebabkan adanya oknum perusahaan yang membangun turab secara ilegal.
Penyempitan badan sungai yang diduga dilakukan secara ilegal oleh perusahaan furniture tersebut berdampak pada terhambatnya aliran Sungai Cirarab, ketika hujan dengan intensitas tinggi dan mengakibatkan banjir akibat luapan sungai.
Keberadaan turap tersebut pun diprotes oleh warga. Ardi, 43, warga Kelurahan Pasir Jaya mengeluh, semenjak turap tersebut dibangun air Kali Sabi sering meluap.
Dia mengatakan tempat tinggalnya yang berada di sekitar aliran Sungai Cirarab kerap mengalami banjir akibat dari luapan sungai.
BACA JUGA: Perhatikan 5 Tips Cegah Penyakit di Musim Hujan
"Ada turab yang dibangun PT. Arjuna Maha Sentosa, jadinya sungainya makin sempit, kalau hujan gede sering banjir," katanya, Senin, 14 November 2022.
Pria yang berprofesi sebagai pedagang buah tersebut bercerita, dulu sebelum ada turap tersebut kali Sabi lumayan lebar, tetapi sekarang semakin menyempit.
"Dulu ada kali 10 meteran lebarnya, tapi sekarang yang di sekitar pabrik itu lebarnya mungkin tinggal separonya," tuturnya.
Dia berharap turap tersebut bisa dibongkar dan kali Sabi bisa dinormalisasi agar aliran sungai bisa kembali lancar.
"Dibongkar saja, jadi biar lancar aliran sungainya," harap Ardi.