TangerangNews.com

Selesai Dibangun, Jembatan Kedaung Baru Bisa Dilintasi Motor

Nurul Azhar | Senin, 4 September 2017 | 19:00 | Dibaca : 17813


Para Pengendara sepeda motor terhalang barier untuk melintasi badan jembatan Kedaung perbatasan Kabupaten Tangerang-Kota Tangerang, Senin (4/9/2017). (@TangerangNews2017 / Nurul Ashar)


TANGERANGNEWS.com- Jembatan kedaung yang menghubungkan wilayah Kedaung Barat, Kecamatan Sepatan Timur, Kabupaten Tangerang, dengan Kedaung Baru, Kecamatan Neglasari, Kota Tangerang, telah selesai dibangun Pemprov Banten. Namun jembatan tersebut baru bisa dilintasi sepeda motor.

Sali Suendi, Warga Kedaung Barat,  Senin (4/9/2017) mengutarakan, masih belum dimaksimalkannya jembatan kedaung dikarenakan ada sebagian jalan yang masuk wilayah Kota Tangerang belum selesai pembebasan lahannya untuk pelebaran. Pasalnya, jalur dari sisi Kota Tangerang masih sempit dan dikhawatirkan menimbulkan kemacetan, jika jembatan dibuka sepenuhnya.

“Rencananya mau dilebarkan, sehingga lebih nyaman jika dilintasi mobil. Sementara ini masih sempit, hanya cukup untuk motor saja,” katanya.

Sali, menceritakan pada saat pembukaan jembatan, memang sempat terjadi ketegangan yang dikabarkan dilakukan pengusaha ereten yang ada di bawah jembatan. Pasalnya adanya Jembatan Kedaung akan mematikan mata pencaharian mereka untuk memberikan jasa penyebrangan melintasi Sungai Cisadane.

BACA JUGA : Progres Pembangunan Dua Jembatan Besar Capai 20 Persen

#GOOGLE_ADS#

Pantauan lapangan, sejumlah barier terpasang memblokade bagian tengah badan jembatan di kedua ujung jembatan. Hasilnya separuh dari lebar badan jembatan terhalang, tak memungkinkan dilintasi kendaraan ukuran besar. Walaupun begitu, sepeda motor terlihat masih cukup leluasa melintasinya.

Yuyun, Warga Rajeg, mengatakan bahwa alangkah baiknya jika jembatan dibuka secara keseluruhan. Sebab keberadaan jembatan tersebut dapat mempersingkat jarak bagi warga dari Kabupaten Tangerang menuju Kota Tangerang dan sebaliknya.

“Dengan adanya jembatan ini, saya dapat menghemat waktu hampir 20 menit dari rumah di Rajeg menuju tempat kerja di Kawasan Ciledug. Harapannya semoga segera tuntas permasalahannya, sehingga dapat digunakan seutuhnya bagi masyarakat banyak,” ujarnya.

BACA JUGA : Keluhan Tak Direspon, Warga Swadaya Bangun Jembatan Ambruk di Jambe

Hal senada diungkapkan Edy, Warga Kedaung Baru. Kebetulan dia bekerja di wilayah Mauk sehingga setiap hari hampir melewati jembatan tersebut. “Memang sangat membantu sekali jembatan ini. Saya berharap bagian ujung jalan yang sempit segera dilebarkan, serta ditambahkan lampu penerang sebab gelap jika malam,” katanya.(RAZ)