TANGERANGNEWS.com - Menjelang Pilkada 2018, Media Survei Indonesia (MSI) mengadakan Ngobrol Data untuk mengevaluasi kepuasan publik terhadap kinerja Pemerintah Kota Tangerang. Survei MSI dilakukan pada 21-26 Agustus 2017.
Direktur MSI Asep Rohmatullah menuturkan bahwa dalam periode survei kedua ini, pihaknya menyatakan elektabilitas Arief Wismansyah melejit dalam menghadapi Pemilihan Wali Kota Tangerang periode 2018-2023. Kepuasan masyarakat terhadap kinerja pemerintah di dalam kepemimpinan Arief R Wismansyah meningkat secara signifikan.
BACA JUGA : Survei MSI, 81% Warga Kota Tangerang Puas dengan Kinerja Arief Wismansyah
“Di Bulan Mei, kepuasan terhadap Arief di angka 81,6%, pada Bulan Agustus ini naik menjadi 85,2 persen. Namun, berbeda dengan kepuasan pada Wakil Wali Kota Sachrudin yang cenderung stagnan, dari angka 67,9% (Mei 2017) menjadi 66,5% di Bulan Agustus,” ungkap Asep, Rabu (4/10/2017).
Asep menilai bahwa tingginya kepuasan terhadap kinerja Arief dikarenakan 17 dari 19 indikator kinerja yang dievaluasi, di atas angka 50 persen.
#GOOGLE_ADS#
Di antaranya adalah Tata Kelola pemerintahan yang baik dan bersih (80,5%), sarana/prasarana kesehatan dan pengobatan (72,7%), sarana/prasarana pendidikan dan sekolah (71,8%), sarana/prasarana transportasi publik (70,5%), kemudahan pelayanan kantor pemda (70%), serta transportasi publik yang murah, nyaman (69,5%).
BACA JUGA : Pilkada Tangerang, Kontroversi Pecah Kongsi Arief-Sachrudin
“Selain itu terkait mengatasi masalah kriminalitas dan rasa aman masyarakat (63,2%), penyediaan barang kebutuhan pokok (62,5%), mengatasi sampah dan limbah (62,2%), mengatasi banjir (60,9%), pemberdayaan ekonomi UMKM (55,9%), mengatasi kemacetan (53,9%), menyediakan lapangan kerja (52,9%), merealisasikan visi Tangerang LIVE (52,1%), penegakan hukum dan pemberantasan korupsi (52%), serta penyediaan RTH (50,9%),” jelasnya.
Asep menjelaskan, survei ini menggunakan metode multistage random sampling margin of error +- 4,4% pada tingkat kepercayaan 95 persen, sampel yang diambil berjumlah 500 responden.
Adapun teknik wawancara melalui face to face dengan memakai kuisioner. Quality control melalui monitoring dan spotcheck 20% dari total sampel. Metode tersebut bisa menggambarkan perspektif masyarakat sebagai pemilih Pilkada 2018 mendatang.(RAZ/HRU)