TangerangNews.com

Begini Kronologis Meninggalnya Mahasiswi UIN Jakarta Karena Difteri

Yudi Adiyatna | Selasa, 26 Desember 2017 | 15:00 | Dibaca : 9679


Mahasiswi UIN Jakarta, Aufatul Khuzzah yang meninggal dunia karena terserang penyakit difteri, Sabtu(24/12/2017). (Istimewa / Istimewa)


TANGERANGNEWS.com-Wafatnya seorang mahasiswi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Auffatul Khuzzah,19, karena diduga positif mengidap difteri menyisakan cerita tersendiri.

Seperti diungkapkan Plt Kepala Dinas Kesehatan Tangsel dr. Suhara Manullang kepada TangerangNews.com, Selasa (26/12/2017). Dirinya mengungkapkan mulanya pasien sebelum sakit pada bulan November 2017 sempat mengikuti kegiatan kampus ke wilayah Yogyakarta dalam keadaan kurang sehat namun tetap dipaksakan untuk berangkat.

"Pasien sebelumnya dari Yogyakarta, sepulangnya pasien dari Yogyakarta ke rumah orangtuanya di Kampung Laban, RT 08/03, Desa Cerukcuk, Kecamatan Tanara, Serang. Pasien mengeluhkan demam dan nyeri tenggorokan, oleh keluarganya lalu dibawa ke klinik terdekat untuk mendapatkan perawatan medis," terang Suhara.

#GOOGLE_ADS#

Setelah dibawa ke klinik, pasien tidak ada tanda-tanda perbaikan. Oleh orangtuanya kemudian dibawa ke Puskesmas Tanara dan langsung dirujuk ke RS Hermina Serang. Setelahnya, pasien lalu dibawa pulang kembali ke rumah dan pada Jumat (8/12/2017) pasien kembali dibawa ke Klinik serta langsung dirujuk ke RSDP Serang.

BACA JUGA :

"Pasien dibawa ke RSDP Serang dan didiagnosa suspek difteri. Langsung mendapatkan perawatan selama 13 hari di ruang isolasi, namun dinyatakan meninggal dunia 24 Desember kemarin," terang Suhara.

Akibat meninggalnya Auffatul Khuzzah yang sehari-hari tinggal di Asrama Himpunan Mahasiswa Banten (HMB) di kawasan Cempaka Putih, Ciputat Timur ini, pihak Dinas Kesehatan Tangsel sendiri telah melakukan tindakan pencegahan, berupa penyelidikan kontak suspect difteri dan memberikan terapi profilaksis ericthromycin terhadap rekan satu asrama dengan korban.

"Akan dilakukan vaksinasi sebanyak 16 mahasiswa yang memiliki kontak erat dengan pasien," tuturnya.(RAZ/HRU)