TANGERANGNEWS.com-Pasca meninggalnya salah satu mahasiswi Fakultas Tarbiyah UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Auffatul Khuzzah, yang diduga sebagai pasien yang terkena difteri. Membuat sebagian mahasiswa UIN Syarif Hidayatullah Jakarta resah dan khawatir.
Seperti diungkapkan salah seorang Mahasiswa UIN Jakarta, Adhia Muzakki kepada TangerangNews.com Selasa (26/12/2017). Menurutnya, saat ini pihak RS UIN hanya menyediakan vaksin bagi yang berusia 0-19 tahun saja. Sedangkan mahasiswa UIN Jakarta yang mencapai puluhan ribu tersebut mayoritas berusia di atas usia tersebut.
"Saat ini RS UIN tidak menyediakan vaksin untuk mahasiswa yang umurnya di atas 19 tahun," terangnya.
Dirinya pun meminta pihak kampus melalui RS Syahid UIN bisa menggratiskan pemberian vaksinasi difteri kepada seluruh mahasiswa UIN Jakartam, guna mencegah hal serupa kembali terulang.
"Saat ini kami suruh mandiri, beli sendiri kalau mau divaksin," ungkapnya.
#GOOGLE_ADS#
Sementara itu, Rektor UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Dede Rosyada ketika dimintai konfirmasinya mengakui pihaknya saat ini melalui RS UIN hanya melayani pemberian vaksin gratis bagi usia 1-19 tahun saja, dan saat ini sedang mengupayakan agar bisa mendapatkan solusi untuk pemberian vaksin bagi dosen, karyawan dan mahasiswa UIN Jakarta lainnya.
"Untuk vaksin RSSH sebagai RS kampus sudah melayani vaksinasi gratis untuk usia 1-19, untuk usia di atas 19, RSSH sedang berusaha kontak Dinkes Tangsel untuk memperoleh vaksinnya," ungkap Dede.
BACA JUGA :
Selain itu, di hari libur bersama ini, pihaknya masih menunggu laporan dari pihak terkait untuk bisa mengupayakan secepatnya penanggulangan wabah difteri di kampusnya tersebut.
"Ini KLB, insya Allah besok kami akan koordinasi dengan Kementrian Agama untuk mencari solusi vaksinasi mahasiswa, karyawan dan dosen," terang Dede.(RAZ/HRU)