TANGERANGNEWS.com -Pilkada Kota Tangerang periode 2018 - 2023 dipastikan hanya ada calon tunggal. Arief R Wismansyah yang kembali menggandeng Sachrudin adalah incumbent yang akan melawan kotak kosong.
Direktur Personal Branding dan Riset Visi Nusantara, Subandi Musbah mengatakan, petahana sangat sulit dikalahkan. Terlebih petahana memiliki brankas, kekuasaan, dan mesin birokasi.
"Mesin birokasi itu kehebatan nya melebihi partai politik dan relawan. Jadi, mulai dari Camat, Kabid, Kasi, Lurah, walaupun di dalam UU-nya netral, tetapi prakteknya dilapangan mereka lebih hebat, lebih gerak. Jadi orang enggan melawan petahana," ujarnya kepada TangerangNews.com, Selasa (9/1/2018).
Petahana bakal calon tunggal pada Pilkada Kota Tangerang 2018 adalah pasangan Arief R Wismansyah - Sachrudin.
Tak hanya petahana, pasangan calon tersebut telah memboyong seluruh partai politik untuk mengusungnya.
#GOOGLE_ADS#
Karena calonnya petahana, dan telah memboyong seluruh partai, menurut Subandi hal tersebut menjadi sebuah alasan mengapa Pilkada Kota Tangerang hanya ada calon tunggal.
"Petahana telah membunuh demokrasi, ini kan parpol diborong, kalau seandainya tidak diborong dan disisakan pasti ada lawan," ucapnya.
BACA JUGA :
Subandi yang merupakan pengamat politik menjelaskan, jika pasangan Arief - Sachrudin tidak memboyong seluruh partai politik, maka dipastikan tidak akan menjadi kandidat tunggal.
"Di kota Tangerang kan semua partai mendukung (Arief-Sachrudin). Kalau semisalkan ada 4 partai yang tidak didatangi, partai politik akan terpaksa mendukung figur lain," imbuhnya.
Subandi menambahkan, hal tersebut menjadi kesalahan petahana itu sendiri, karena tidak memberikan ruang bagi calon-calon pemimpin lainnya.
"Petahana juga punya kesalahan, dosa terbesar dia dalam kandidat tunggal ini mereka memborong partai," paparnya.(DBI/HRU)